Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan pertanian dan perkebunan menjadi salah satu sektor yang dibidik perseroan, guna meningkatkan kontribusi BSI dalam hal green economy. Anton menilai kesinambungan pertanian dan perkebunan yang dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada tahap awal, ucap Anton, BSI menyiapkan pendanaan lebih dari Rp 100 miliar guna mendorong para distributor pupuk naik kelas. Dari kerja sama Pupuk Kaltim bersama BSI, Anton berharap akses permodalan yang diberikan mampu meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia sehingga makin memudahkan penyaluran pupuk hingga ke petani.
"BSI telah menyiapkan skema pembiayaan berbasis syariah untuk lebih dari 300 perusahaan distributor Pupuk Kaltim, khususnya terhadap distributor pupuk non subsidi," ujar Anton.
Selain menjadi mitra dalam mengakses permodalan, sambung Anton, BSI juga telah menyiapkan serangkaian strategi untuk meningkatkan rantai pasok perdagangan pupuk Indonesia. Beberapa strategi itu di antaranya pendampingan skill dan kompetensi petani daerah, literasi dan inklusi perbankan syariah untuk suplier pupuk.
"Pupuk merupakan komoditas perdagangan yang memiliki peran penting untuk sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini menjadi salah satu fokus pembiayaan BSI, guna mendorong kemajuan pertanian dan perkebunan di Indonesia," kata Anton.