Kamis 13 Oct 2022 03:20 WIB

Ekonom Senior: Perlindungan Kelompok Rentan Perlu Jadi Prioritas 2023

Harga komoditas berpotensi menurun pada 2023.

Red: Nidia Zuraya
Ekonom senior Chatib Basri
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ekonom senior Chatib Basri

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Ekonom Senior Chatib Basri sebut perlindungan terhadap kelompok rentan perlu menjadi prioritas belanja negara di 2023 saat perekonomian Indonesia diprediksi mengalami pelemahan. "Quality spending itu penting. Buat saya, yang paling penting dilakukan memproteksi kelompok rentan dalam bentuk pemberian BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan PKH (Program Keluarga Harapan)," kata Chatib Basri di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Ia mengatakan pemerintah mesti membedakan program yang harus dilakukan dan program yang sekadar ingin dilakukan. Pasalnya, harga komoditas berpotensi menurun pada 2023 sehingga penerimaan negara diprediksi juga akan ikut menurun. Padahal pada saat yang sama, pemerintah juga menargetkan defisit APBN kembali ke bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga

Ke depan, menurutnya, pemerintah juga perlu menerapkan policy mix dimana suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate tidak bisa dinaikkan terlalu tinggi dan pengetatan pengeluaran negara perlu dilakukan secara berhati-hati.

"Jadi harus diterapkan policy mix, termasuk penerapan kebijakan makro prudensial. Beberapa pengaturan untuk menjamin apa yang terjadi di pasar valuta asing perlu dilakukan, bukan untuk tagging the level tapi smoothing the volatility," katanya.

Ia memprediksi perekonomian Indonesia hanya akan mengalami pelemahan sebagai dampak dari resesi global karena ketergantungan yang rendah terhadap rantai pasok global sebagaimana tampak dari ekspor yang hanya menyumbang 24,68 persen dari PDB. Di samping itu, hanya sekitar 15 persen dari total Surat Berharga Negara (SBN) yang dipegang oleh investor luar negeri.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement