EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk melakukan rights issue. Saham maskapai BUMN itu pun diperkirakan dapat diperdagangkan kembali pada tahun ini.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, prospek Garuda akan cukup positif untuk jangka menengah dan panjang. Sebagai negara kepulauan, kebutuhan pesawat terbang akan sangat tinggi ke depannya.
Meski demikian, Nico melihat dalam jangka pendek, prospek Garuda masih akan sulit. Saat ini situasi dan kondisi global juga tidak sepenuhnya mendukung prospek pemulihan. Nico melihat kemungkinan situasi dan kondisi yang ada justru menghambat pemulihan ekonomi global, tidak terkecuali perekonomian dalam negeri.
"Inflasi akan membuat masyarakat memilih prioritas, antara jalan-jalan dengan kebutuhan pokok, tentu masyarakat akan memilih kebutuhan pokok," kata Nico kepada Republika.co.id, Ahad (16/10/2022).
Untuk layak dikoleksi atau tidak, Nico menegaskan, semua akan kembali kepada persepsi pelaku pasar dan investor. Pelaku pasar dan investor harus melihat potensi valuasi GIAA di masa yang akan datang.
Apabila pelaku pasar dan investor yakin akan fundamental valuasi jangka panjang, beli bisa menjadi pilihan. Namun jika pelaku pasar dan investor masih belum terlalu yakin GIAA akan pulih, menunggu dan mencari sektor lain akan jauh lebih bijak.
Sementara Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai, perekonomian Indonesia yang mulai pulih dari pandemi berpotensi membuat kinerja GIAA membaik. Seperti diketahui, kinerja GIAA tertekan karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat untuk menghambat laju penyebaran Covid-19.
Saham GIAA pun menjadi menarik didukung dengan kondisi Covid yang telah terkendali. Meski demikian, Andhika memperingatkan investor agar tetap memantau kinerja keuangan jika ingin mengoleksi saham GIAA.
"Para investor harus tetap memperhatikan kinerja keuangan GIAA tiap kuartal untuk mengatahui kinerja keuangan membaik atau tidak," kata Andhika.