Kamis 20 Oct 2022 15:13 WIB

Target Defisit di Bawah 3 persen, Sri Mulyani: Bentuk Kewaspadaan!

Sri Mulyani menyebut target defisit di APBN didesain untuk menjawab perubahan risiko

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.  Pemerintah menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di bawah tiga persen pada 2023. Adapun target ini menggambarkan bentuk kewaspadaan terhadap kondisi sekarang ini.
Foto: AP/Patrick Semansky
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pemerintah menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di bawah tiga persen pada 2023. Adapun target ini menggambarkan bentuk kewaspadaan terhadap kondisi sekarang ini.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pemerintah menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di bawah tiga persen pada 2023. Adapun target ini menggambarkan bentuk kewaspadaan terhadap kondisi sekarang ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tantangan ekonomi 2023 akan berbeda dari sebelumnya. Hal ini karena terdapat kendala dari sisi pasokan, sedangkan permintaan terus bertambah sehingga meningkatkan kompleksitas.

"APBN akan didesain untuk menjawab perubahan dari resiko dan dinamika ekonomi, baik global yang kemudian merembes ke dalam negeri kita. Ekonomi 2023 kita optimis namun kewaspadaan sangat tinggi," ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).

Sri Mulyani menyebut pemerintah harus meningkatkan fundamental ekonomi dari sisi produktivitas, sembari menjaga kedisiplinan serta efektivitas dari sisi belanja dan penerimaan negara. Sri Mulyani pun menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas dari sisi belanja, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. 

Selain itu, perlu adanya peningkatan kualitas pemberian bantuan sosial, ketahanan pangan, hingga kualitas fasilitas kesehatan. “Maka itu APBN akan terus kita jaga bisa menjaga dari sisi demand, supply, tetapi APBN sendiri juga harus makin kuat, makin sehat. Sementara kerjasama antara fiskal, moneter, dan sektor keuangan akan terus diintensifkan karena tantangan memang bergeser kepada sektor keuangan tersebut," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement