Putu menambahkan dengan mengandalkan kecepatan layanan yang dijalankan, sistem digital terintegrasi terbukti esensial untuk operasional di KB Bukopin. Ia menyebut perseroan pun berhasil meningkatkan SLA (Service Level Agreement) yang dijalankan, dan diharapkan bisa berujung pada peningkatan efisiensi dan pada gilirannya mempengaruhi servis kepada nasabah.
"Dengan mengoptimalkan sistem terdigitalisasi, KB Bukopin berusaha mempercepat waktu tunggu pengadaan dan pengambilan keputusan berbasis data untuk meningkatkan pengalaman proses bisnis sehingga sehingga proses integrasi digital dapat berlangsung lancar,” ungkap Putu.
Setelah berjalan beberapa waktu, KB Bukopin mulai merasakan sejumlah manfaat, termasuk tersedianya sistem terintegrasi untuk operasi bisnis perusahaan yang menjadikan produk SAP Ariba Discovery menjadi salah satu yang utama dan diandalkan. Selain itu, selama penerapannya, proses procurement yaitu pendistribusian, penerimaan barang dan dokumen, serta approval menjadi lebih cepat dan efisien.
“Transformasi ini terbukti membawa banyak manfaat. Pertama, dari kecepatan proses, dulu kami harus berkeliling membawa map dokumen untuk meminta persetujuan. Kini dengan Ariba, hal–hal seperti human error bisa ditanggulangi. Proses pun jauh lebih cepat. Kedua, dulu jika cabang membutuhkan sesuatu, perlu melakukan request manual. Sekarang bisa langsung di sistem (Ariba). Semua akan mudah dipenuhi dan di-track, itu juga sangat membantu,” ungkap Putu.
Sebagai tindak lanjut dari kesuksesan di tahap awal, implementasi transformasi digital yang kini sedang digencarkan akan segera diperluas skalanya. Saat ini, KB Bukopin sudah menerapkan SAP Ariba Discovery di kantor pusat dan seluruh kantor cabang.
Cakupan pengadaan yang telah dilakukan melalui SAP Ariba ini sekitar 80 persen pengeluaran cabang sudah dilakukan melakui SAP Ariba dan 50 persen pengeluaran departemen di kantor pusat sudah dilakukan melalui SAP Ariba.