Agus juga mengatakan pemerintah membuka seluas-luasnya kontribusi dari sektor industri dalam upaya mempercepat program KLBB. ”Jadi, tidak hanya fokus pada produksinya, tetapi juga mendorong para perusahaan seperti yang telah dilakukan PLN dan Ion Mobility untuk turut membantu ekosistem kendaraan listrik,” kata dia.
Apalagi, lanjutnya, pemerintah telah menerbitkan peraturan dalam rangka percepatan program kendaraan listrik antara lain melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Berikutnya, Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2021 dan Inpres No 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan demand tambahan dari pemerintah sehingga dapat mempercepat program kendaraan listrik. “Pemerintah juga memfasilitasi kerja sama B to B untuk ride hailing dan logistik dalam penggunaan kendaraan listrik dan sektor asuransi dan finance dalam pembiayaan dan penjaminan, sehingga dapat mempercepat implementasi kendaraan bermotor listrik di Indonesia,” ungkap Menperin.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, pihaknya optimistis kerja sama ini bisa mempercepat transisi energi di Indonesia lewat penggunaan kendaraan bermotor listrik. Maka target net zero emission pada 2060 bisa tercapai.
“Hari ini adalah hari yang penting dan bersejarah. Karena pada hari ini, kita menandatangani MoU pengembangan infrastuktur Motor Listrik dengan ION. Ini adalah langkah pertama. Setelah ini kita gabungkan kekuatan PLN dan ION untuk memastikan motor listrik ada di setiap sudut jalanan di Indonesia,” jelasnya.
Sementara, CEO ION Mobility James Chan mengatakan, pihaknya akan segera melakukan inovasi teknologi pengisian daya cepat untuk ION Mobility dan motor EV lainnya dalam beberapa tahun mendatang. Ia berharap agar para pengguna sepeda motor EV bisa mencapai jarak berkendara hingga 100 kilometer dengan durasi pengisian daya selama 15 menit saja. “Kami yakin infrastruktur energi yang ideal mendorong transisi penuh ke motor EV di Indonesia,” ujar dia.