Untuk dapat berkontribusi lebih terhadap pendapatan pemerintah dari BUMN, Chris katakan, Danareksa telah mempersiapkan subklaster Kawasan Industri menjadi kelompok pengelola kawasan yang menawarkan range lokasi dan layanan terlengkap bagi investor.
Selain melakukan standardisasi layanan, lanjut Chris, Kawasan Industri akan menyediakan layanan-layanan pendukung terstandar untuk memberikan pelayanan komprehensif bagi tenant sehingga mendatangkan recurring income.
"Dengan transformasi ini, laba klaster Kawasan Industri pun mulai mengalami peningkatan yang signifikan. Tercatat laba klaster Kawasan Industri pada 2020 mencapai Rp 167 miliar menjadi Rp 517 miliar pada 2021," ujar Chris.
Chris menyampaikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang kini juga dikelola Holding Danareksa hadir menambah jumlah kawasan yang dimiliki melalui Kawasan Industri Wijayakusuma. KITB merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam daftar proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah.
Chris menjelaskan KITB menjadi kawasan industri pertama milik BUMN yang bersandingan dengan hamparan gunung dan laut serta memiliki wilayah yang cukup luas yang mana sebagian besar lahan telah diisi berbagai tenant internasional.
Selain itu, ucap Chris, Holding Danareksa juga memiliki PPA yang bertugas sebagai BUMN Titip Kelola dan jasa advisory. Chris menyebut perusahaan ini juga disiapkan sebagai perusahaan turnaround terdepan di Indonesia dalam bidang restrukturisasi, pengelolaan NPL, dan investasi.
"PPA kini tengah melakukan revitalisasi dan pengembangan salah satu tempat bersejarah atau titik nol industri musik Indonesia, yakni Lokananta, studio rekaman pertama di Indonesia yang didirikan pada 1956," ungkap Chris.