Senin 12 Dec 2022 18:31 WIB

QRIS Dipakai Antar Negara, Himbara: Transaksi Digital Semakin Melonjak

Tingkatkan transaksi digital himbara dan BEI siap gandeng METI Jepang

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung melakukan pembayaran menggunakan fitur scan QRIS saat acara bazar Palawan Pasar Pasaran di Ubud, Gianyar, Bali. Sejak 2019, Bank Indonesia telah mengembangkan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran digital. Dua tahun berjalan, saat ini QRIS tak hanya digunakan pembayaran di Indonesia saja, melainkan mulai merambah ke beberapa negara di regional ASEAN. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mencatat transaksi QRIS meningkat cukup signifikan.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Pengunjung melakukan pembayaran menggunakan fitur scan QRIS saat acara bazar Palawan Pasar Pasaran di Ubud, Gianyar, Bali. Sejak 2019, Bank Indonesia telah mengembangkan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran digital. Dua tahun berjalan, saat ini QRIS tak hanya digunakan pembayaran di Indonesia saja, melainkan mulai merambah ke beberapa negara di regional ASEAN. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mencatat transaksi QRIS meningkat cukup signifikan.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Sejak 2019, Bank Indonesia telah mengembangkan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran digital. Dua tahun berjalan, saat ini QRIS tak hanya digunakan pembayaran di Indonesia saja, melainkan mulai merambah ke beberapa negara di regional ASEAN. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mencatat transaksi QRIS meningkat cukup signifikan. 

Hal ini sejalan untuk mendukung inklusi keuangan di antara Anggota Himbara, PT Bank Mandiri mengatakan saat ini proses implementasi QR cross border di negara-negara sesuai pipeline Bank Indonesia. Dalam tahap pengembangan dan diharapkan dapat diimplementasikan pada kuartal I 2023.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan pertimbangan jumlah wisatawan Indonesia yang akan berangkat ke negara-negara sesuai pipeline Bank Indonesia pada 2023 tidak terlalu berbeda jumlahnya pada 2022.

"Maka diharapkan transaksi QR nasabah Bank Mandiri negara-negara tersebut bisa mencapai lebih dari Rp 250 miliar pada paruh kedua 2023,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Senin (12/12/2022).

Sebelumnya pada 29 Mei 2022, lima gubernur bank sentral, yakni dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina, berkomitmen untuk menyambungkan sistem pembayaran. Memastikan penerapan cross-border payment menggunakan QRIS atau fast payment di lima negara tersebut.

Adapun implementasi pembayaran berbasis QR code lintas negara (cross-border QR payment linkage) antara Indonesia dan Thailand resmi berlaku. Kerja sama itu diawali dengan fase uji coba pada 17 Agustus 2021. Kemudian, dilanjutkan dengan fase implementasi yang melibatkan 76 penyedia jasa sistem pembayaran dari kedua negara.

Terbaru, QRIS antar negara akan diterapkan di Malaysia dan dilanjutkan ke Singapura, untuk menyambungkan sistem pembayaran melalui QR code currency. Adapun QRIS merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. 

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS. Sejak diluncurkan pada Agustus 2019 hingga saat ini sebanyak lebih dari 22 juta merchant telah menggunakan QRIS.

Ke depan Bank Indonesia menggandeng Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang. Sebelumnya, BI telah menggandeng otoritas Thailand dan beberapa negara lainnya.

Penandatanganan Nota Kerja Sama (NK) ini dilakukan oleh Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, dan Director General for Commerce and Service Industry Policy METI Jepang, Mogi Tadashi pada 9 Desember 2022 di Tokyo. 

Penandatangan disaksikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, serta Parliamentary Vice-Minister METI Jepang, Makoto Nagamine. Adapun kerja sama pembayaran berbasis QR code dimaksud bertujuan untuk mengakselerasi kerja sama terkait penerapan dan interoperabilitas pembayaran lintas batas atau negara dengan menggunakan QR code, yakni QRIS dan Japan Unified QR Code (JPQR). Kerja sama ini akan membangun kerangka yang memfasilitasi pembayaran berbasis QR code antar kedua negara, termasuk untuk pihak ketiga seperti operator sistem pembayaran.

Kesepakatan tersebut menandai dimulainya kerja sama antara Bank Indonesia dan METI Jepang untuk melakukan berbagai kegiatan terkait interkonektivitas sistem pembayaran berbasis QR code yang meliputi dialog kebijakan, kerja sama teknis, dan pembentukan kelompok kerja untuk memastikan tercapainya tujuan, termasuk dalam upaya mengimplementasikan pembayaran lintas batas berbasis QR code untuk mendukung transaksi antar masyarakat di kedua negara. Harapannya, hal ini dapat mendorong digitalisasi sistem pembayaran baik di Indonesia maupun Jepang.

Anggota Himbara lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat sebanyak 20.500 merchant BNI yang menerima akseptasi transaksi QRIS per Juli 2022. Selain itu, transaksi QRIS BNI Mobile Banking juga terus meningkat.

Per kuartal II 2022, transaksi QRIS BNI meningkat 82 persen secara tahunan menjadi lebih dari 1.030.000 transaksi. Padahal, pada kuartal I 2022, baru terjadi 560.000 transaksi QRIS pada BNI Mobile Banking.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menambahkan perseroan sangat mendukung gerakan nontunai dari Bank Indonesia. Maka tu, BNI proaktif untuk mengajak lebih banyak lagi masyarakat Indonesia khususnya nasabah yang berada dari Sabang sampai Merauke.

"BNI telah memiliki fitur QRIS pada BNI Mobile Banking yang ke depan akan mampu meningkatkan kecepatan transaksi sehingga diharapkan memperbesar transaksi dan konsumsi masyarakat," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement