Sabtu 17 Dec 2022 18:28 WIB

Kadin Siap Susun Peta Jalan Indonesia Emas 2045

Kadin siap gandeng kampu dan lembaga penelitian untuk susun Peta Jalan 2045

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid. Pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada awal Desember 2022 lalu, Jokowi turut memberikan arahan terkait pentingnya sektor usaha dan industri dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Maka, sebagai bentuk tindak lanjutnya, Kadin mulai menyusun peta jalan Indonesia Emas 2045 bagi dunia usaha, industri, dan SDM nasional.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid. Pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada awal Desember 2022 lalu, Jokowi turut memberikan arahan terkait pentingnya sektor usaha dan industri dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Maka, sebagai bentuk tindak lanjutnya, Kadin mulai menyusun peta jalan Indonesia Emas 2045 bagi dunia usaha, industri, dan SDM nasional.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo sudah meluncurkan Visi Indonesia Emas 2045 pada 2016 lalu, yaitu gambaran ideal dan capaian yang harus diraih Indonesia di usianya ke 100 tahun sejak kemerdekaan.

Salah satu harapannya, di usia satu abad tersebut, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan pendapatan tinggi dan berada di posisi empat dunia sebagai negara maju serta mempunyai kualitas manusia unggul, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada awal Desember 2022 lalu, Jokowi turut memberikan arahan terkait pentingnya sektor usaha dan industri dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Maka, sebagai bentuk tindak lanjutnya, Kadin mulai menyusun peta jalan Indonesia Emas 2045 bagi dunia usaha, industri, dan SDM nasional.

Peta jalan itu membantu Indonesia dalam mencapai tujuan dan visi yang akan dicapai di masa mendatang. Ketua Umum Kadib Indonesia Arsjad Rasjid menjelaskan, peta jalan menuju Indonesia Emas 2045 dijadikan salah satu program kerja utama Kadin pada 2023 mendatang. 

Hal ini merupakan komitmen Kadin Indonesia untuk membantu dan mewujudkan visi besar presiden. “Peta jalan ini dibuat agar segala upaya, program serta inisiatif dapat lebih terkoordinasi dan terarah pada pencapaian target pembangunan 2045. Peta jalan juga harus dibuat secara bersama, kolaboratif dan inklusif karena setiap sektor berbeda tantangan dan peluangnya,” tutur Arsjad dalam keterangan resmi yang diterima pada Sabtu (17/12).

Ia menambahkan, Kadin Indonesia sama optimisnya dengan presiden mengenai jalan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 terbuka luas. "Kita memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki negara lain seperti pasar yang besar, tenaga kerja produktif yang melimpah, dan juga kekayaan sumber daya alam," jelasnya.

Bukan hanya itu, kata dia, Indonesia juga telah mendapatkan trust atau kepercayaan dunia dengan berhasil menjadi tuan rumah G20-B20 tahun ini, dan menjadi penyelenggara ASEAN Business Advisory Council (BAC) Summit 2023. Itu semua dinilai sebagai modal Indonesia dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa.

“Presiden Jokowi sudah merumuskan visi bagi Indonesia menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia. Ini big dream yang bisa kita wujudkan. Kadin Indonesia akan membuat peta jalannya, kita harus membuat risetnya, langkah apa saja yang dunia usaha bisa bantu wujudkan, terutama di seluruh sektor industri termasuk UMKM dan juga penyiapan SDM-nya agar bukan hanya makmur dan sejahtera, tapi juga nol kemiskinan,” ujar Arsjad.

Dirinya melihat, upaya peta jalan apa pun tidak akan bisa optimal kalau SDM yang menjadi kuncinya tidak ikut ditingkatkan. Maka, selain peta jalan industri, Peta Jalan Indonesia Emas 2045 juga akan dilengkapi dengan peta jalan SDM. 

“Penting bagi kita bisa persiapkan SDM kita untuk bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045. Seperti yang Bapak Presiden Joko Widodo katakan di RAPIMNAS, Indonesia akan punya bonus demografi. Peluang ini harus kita manfaatkan dengan baik, kita harus persiapkan SDM-SDM kita dengan skill yang menjawab kebutuhan industri saat ini dan di masa depan melalui Peta Jalan SDM,” tutur dia.

Guna mencapai Indonesia Emas 2045, Arsjad menilai semuanya harus punya check point, terutama pada 2030 guna mengukur dan mengevaluasi apakah jalan kita untuk keluar dari middle income trap sudah berhasil atau tidak. Jika tidak, apa yang harus dibenahi dan jika berhasil apa yang harus ditingkatkan agar jalan menuju 2045 semakin mudah tercapai.

“Selain peta jalan, kita juga perlu memikirkan rekomendasi kebijakannya. Ini agar sinkron dan selaras. Kadin Indonesia perlu menggandeng universitas, lembaga penelitian untuk menciptakan policy yang komprehensif dan jelas. Kita juga harus melibatkan pemikiran dari daerah melalui FGD, sehingga perencanaan perekonomian-nya inklusif, adil dan menjangkau seluruh Indonesia,” kata Arsjad.

Diungkapkannya, secara khusus peta jalan Indonesia Emas ini menargetkan empat klaster, yaitu hilirisasi, transformasi digital, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesehatan, serta ekonomi hijau. “Dalam mencapai Indonesia Emas 2045, negara ini harus menyiapkan segala aspek mulai dari sekarang, dalam hal ini termasuk peta jalan yang jelas. Setidaknya, dalam lima tahun kedepan Indonesia sudah harus memiliki arah yang jelas, tegas dan konkret,” paparnya.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia Eka Sastra mengatakan, terdapat dua persyaratan untuk menjadi negara maju, yaitu keberlanjutan dan keterbukaan. Sebagai mitra strategi pemerintah, sambungnya, Kadin sangat siap ketika diminta ikut merumuskan peta jalan industri dan SDM nasional.

“Dengan mempercayakan pembuatan peta jalan kepada pelaku usaha, diharapkan rancangan peta jalan yang diciptakan adaptif, cepat, dan solutif, sehingga memberikan kontribusi dan dampak yang baik bagi Indonesia,” jelas dia. Targetnya peta jalan Indonesia Emas 2045 ini akan diluncurkan pada 17 Agustus 2023 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement