Selasa 03 Jan 2023 15:58 WIB

Sri Mulyani Catat APBN 2022 Hanya Defisit 2,38 Persen dari PDB

Defisit ini atau lebih rendah dari target dalam revisi APBN yang sebesar 4,50 persen.

Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 defisit sebesar 2,85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Foto:

Di samping itu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 588,3 triliun atau 122,2 persen dari target sebesar Rp 481,6 triliun. PNBP dalam APBN 2022 juga tercatat tumbuh 28,3 persen dari tahun lalu sebesar Rp 458,5 triliun.

"Kinerja pendapatan negara baik pajak, bea cukai, dan PNBP tercatat luar biasa dalam dua dua tahun berturut-turut. Pada saat ekonomi pulih, kita juga mulai memulihkan seluruh penerimaan negara," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan pendapatan negara yang juga tumbuh karena kenaikan harga komoditas, termasuk komoditas ekspor unggulan Indonesia, digunakan untuk melindungi masyarakat dan perekonomian.

Belanja negara pada 2022 tercatat mencapai Rp 3.090,8 triliun atau mencapai 99,5 persen dari target dalam Perpres 98 Nomor 2022 yang sebesar Rp 3.106,4 triliun. Belanja tersebut terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 1.079,3 triliun atau mencapai 114,1 persen dari target Rp 945,8 triliun dan belanja non-K/L mencapai Rp 1.195,2 triliun atau 88,2 persen dari target.

"Belanja non-K/Ltermasuk subsidi energi dan kompensasi yang sangat besar, yang sudah kami jelaskan saat kenaikan BBM," kata Sri Mulyani.

 

Adapun realisasi subsidi energi dan kompensasi pada 2022 mencapai Rp 551,2 triliun atau mencapai 109,7 persen dari target sebesar Rp 502,4 triliun. Sedangkan pada awalnya subsidi energi dan kompensasi dibidik hanya Rp 152,5 triliun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement