Senin 23 Jan 2023 22:00 WIB

Erick Beberkan Sejumlah Kunci Melejitnya Angka Kepuasan Publik Terhadap Jokowi

Kunci melejitnya kepuasan publik menurut Erick karena peran para menteri

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo. Tingginya tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo yang mencapai 76,2 persen, tertinggi sejak Januari 2015, bagi Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan pemerintah bekerja di arah yang benar.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo. Tingginya tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo yang mencapai 76,2 persen, tertinggi sejak Januari 2015, bagi Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan pemerintah bekerja di arah yang benar.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Tingginya tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo yang mencapai 76,2 persen, tertinggi sejak Januari 2015, bagi Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan pemerintah bekerja di arah yang benar. 

Hasil survei yang diselenggarakan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 7 sampai 11 Januari 2023, mencatat bahwa 76,2 persen responden puas atau sangat puas terhadap kinerja Jokowi. 

Tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi itu, dalam temuan LSI, terkait dengan persepsi publik yang semakin positif terhadap kondisi ekonomi nasional dan penegakan hukum. 

Bagi Erick Thohir, melonjaknya positifnya persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional menunjukkan kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi berada pada arah yang benar. 

Visi misi presiden kemudian diterjemahkan dengan tepat oleh para menteri sebagai pelaksananya. "Bapak Presiden Joko Widodo selalu menekankan agar pembangunan dilakukan menyeluruh, menumbuhkan pusat perekonomian baru, mempermudah investasi,hilirisasi sumberdaya alam, hingga pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya," kata Erick Thohir pada Senin (23/1/2023).

Tentang hilirisasi sumber daya alam, misalnya, Presiden Jokowi ingin agar kekayaan sumberdaya alam Indonesia tidak diekspor dalam bentuk bahan baku mentah, melainkan diolah terlebih dahulu di dalam negeri. Bijih nikel, misalnya. 

Presiden ingin Indonesia menjadi produsen baterai kendaraan listrik, EV Battery. Dengan kebijakan hilirisasi, pengolahan bahan baku terjadi di Indonesia dan dapat membuka lapangan kerja baru.

Erick menegaskan kebijakan hilirisasi sumber daya alam bercermin dari booming commodity beberapa waktu lalu, dimana Indonesia tidak menikmati nilai tambahnya. Karena itu, di tahun 2017-2018 Presiden Jokowi ingin agar hilirisasi sumber daya alam harus terjadi di Indonesia. 

"Dan hasil dari kebijakan itu, kita nikmati hari ini," tegas pria kelahiran Jakarta tersebut. 

BUMN sebagai bagian dari ekonomi negara, menerjemahkan kebijakan Presiden Jokowi dengan menerapkan hilirisasi pada industri minerba, terutama pada batubara dan nikel. 

Indonesia selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik EV Battery. Nikel Indonesia menguasai 27 persen kebutuhan pasar global. 

Kebijakan Kementerian BUMN melakukan inovasi model bisnis dalam industri ini, sekaligus meningkatkan value chain nikel Nusantara yang berlimpah bertujuan untuk memanfaatkan keuntungan sekaligus membangun industri baterai lithium di dalam negeri.

Kebijakan itu disambut investor asing. Di antaranya dengan bergabungnya dua perusahaan produsen electric vehicle (EV) Battery untuk kendaraan listrik terbesar dunia dalam proyek investasi senilai 20 miliar dolar AS lebih untuk pengembangan rantai pasokan nikel di Tanah Air.

Sebelumnya, Mining Industri Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN Industri Minerba telah menuntaskan transaksi pembelian 20 persen saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (PT VI) yang merupakan perusahan yang memiliki aset nikel terbaik dan terbesar di dunia. 

 

Pembelian saham PT VI oleh MIND ID sesuai dengan mandat BUMN untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan juga hilirisasi industri pertambangan nasional. Terutama nikel domestik nikel sehingga akan menghasilkan produk domestik nilai ekonomis hingga 4-5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement