Ahad 05 Feb 2023 15:06 WIB

Sirup Obatnya Renggut 89 Nyawa Anak, India Siapkan Dana Perbaikan Sistem Pengaturan Obat

India kucurkan Rp 1,2 Triliun untuk perbaikan sistem pengaturan obatnya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Ahli farmasi menuang sirop obat (ilustrasi). Hasil pengujian pada 2021-2022 menunjukkan dari 89 ribu sampel obat produksi India, lebih dari 2.500 tidak memenuhi standar dan hampir 380 dinyatakan palsu atau dipalsukan.
Foto:

Bulan lalu, WHO menyerukan tindakan segera dan terpadu untuk melindungi anak-anak dari obat-obatan yang terkontaminasi. WHO, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, dan otoritas asing lainnya telah meluncurkan penyelidikan terhadap sumber sirop obat batuk yang terkontaminasi yang telah menewaskan lebih dari 300 anak di Afrika dan Asia.

Perusahaan yang obat siropnya dikaitkan dengan kematian anak-anak menyangkal bahwa produk mereka terkontaminasi atau menolak berkomentar saat penyelidikan sedang berlangsung. Dalam kasus Gambia, inspektur pemerintah India tidak menemukan kontaminasi pada sampel uji sirop obat yang terkait dengan kematian anak-anak.

photo
Fomepizole, obat penawar keracunan etilen glikol. - (Republika)

Sementara itu, pada Oktober 2022, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan daftar produk obat sirup yang dilarang untuk diresepkan dan diperdagangkan di Indonesia mengerucut pada 102 merek dagang. Daftar obat sirup yang dikonsumsi pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (AKI) di Indonesia di antaranya adalah Afibramol, Alerfed Syrup, Ambroxol syr, Amoksisilin, Amoxan, Amoxicillin, Anacetine syrup, Anacetine DOEN, Apialys Syrup, Azithromycin Syrup, Baby cough Camivita, dan Caviplex.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement