Bambang menilai komitmen Gubernur Ridwan Kamil terhadap investasi bisa dilihat dari upayanya menggandeng seluruh stakeholder termasuk Bank Indonesia untuk tetap menggenjot promosi investasi sejak masa pandemi COVID-19. Bahkan di saat situasi perekonomian global yang tidak menentu.
"Jadi upaya promosi dibekali dengan pemetaan potensi investasi disertai dengan iklim kemudahan berusaha yang ada di Jawa Barat, kebijakan itu juga didukung stakeholder, project owner yang memberikan komitmen investasi yang sudah siap ditawarkan," kata dia.
"Dari sisi SDM, Jawa Barat juga ditopang oleh SDM tinggi dan berkualitas, juga infrastruktur yang jauh lebih siap dibanding provinsi lain," lanjut ia.
Bambang mengatakan sejalan dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, kondisi kesejahteraan yang diindikasikan dengan tingkat kemiskinan juga menunjukkan perbaikan.
Pada September 2022, jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 4,05 juta orang atau menurun dari 4,07 juta orang pada Maret 2022. Secara persentase, penduduk miskin menurun menjadi 7,98 persen September 2022 dari sebelumnya tercatat 8,06 persen Maret 2022.
Kinerja ini lebih baik dibandingkan dengan persentase kemiskinan nasional yang meningkat dari 9,54 persen pada Maret 2022 menjadi 9,57 persen. Penurunan tingkat kemiskinan ini merupakan hasil dari kinerja pemulihan ekonomi didukung oleh meningkatnya peran UMK dan bantuan subsidi tenaga kerja yang gencar diberikan sepanjang tahun 2022.