EKBIS.CO, JAKARTA -- Lewat program Just Energy Transition Partnership (JETP), negara anggota G20 membahas skema regulasi pembiayaan transisi energi dan juga mulai memetakan proyek energi bersih di Indonesia mana saja yang akan menjadi proyek bersama negara G20.
Head of US Department of Treasury Alexia Latourte menjelaskan, negara G20 menindaklanjuti kesepakatan KTT G20 di Bali melalui pemetaan proyek energi bersih milik Indonesia yang akan dibiayai melalui skema JETP. Kata dia, program kemitraan ini akan selesai dalam tiga tahun ke depan di bawah supervisi Sekretariat JETP.
"Kami semua mendukung target Indonesia salah satunya lewat transisi energi di sektor ketenagalistrikan. Tentu saja dengan mengedepankan akses keterjangkauan dan adil bagi seluruh masyarakat," ujar Latourte di Kementerian ESDM, Kamis (16/2/2023).
Latourte menjelaskan, setelah KTT G20, Amerika, Jepang dan Indonesia melakukan pertemuan intensif membahas skema pembiayaan untuk proyek energi bersih dan regulasi penguat untuk memudahkan pola investasi. "Kami akan merencanakan investasi dan kebijakan yang komperhensif sehingga bisa mengurangi emisi karbon sekaligus melindungi masyarakat agar tak terkena dampak pengembangan proyek ini," ujarnya.
Latourte menegaskan, upaya bersama pengurangan emisi karbon tak boleh meninggalkan kepentingan masyarakat. Ia pun mengajak semua pihak bahu membahu menyukseskan rencana ini.
"Langkah transisi energi ini tetap akan mempertimbangkan penghidupan masyarakat. Untuk itu, rencana ini membutuhkan banyak mitra, alat, dan instrumen," kata Latourte.