EKBIS.CO, JAKARTA -- Pupuk Kalimantan Timur (PKT), anak usaha Pupuk Indonesia menargetkan pembangunan pabrik ammonia di Fakfak, Papua Barat yang dimulai tahun ini akan rampung pada 2027 mendatang. Pabrik tersebut diharapkan akan menambah produksi secara signifikan.
"Saat ini kami sedang membangun pabrik ammonia di Papua Barat, mudah-mudahan kita doakan 2027 pabrik tersebut bisa beroperasi dan menambah lagi kapasitas produksi Pupuk Indonesia Group," kata Senios Vice Presiden PKT, Wisnu Ramadhani dalam media briefing virtual, Rabu (1/3/2023).
Kementerian Investasi sebelumnya mencatat total investasi pembangunan pabrik tersebut mencapai sekitar Rp 20 triliun. Adapun pembangunan itu juga telah ditetapkan sebagai salah satu proyeks strategis nasional (PSN) dan akan menjadi kawasan industri pupuk.
Wisnu memaparkan, sejauh ini PKT sudah memiliki enam pabrik yang memproduksi ammonia, urea, dan NPK. Total kapasitas produksi ammnonia saat ini mencapai 2,7 juta ton per tahun, sedangkan urea 3,4 juta ton per tahun dan NPK 350 ribu ton per tahun.
Adapun, PKT juga mendapat tugas dari pemerintah untuk menyiapkan pupuk subsidi bagi petani. Tahun ini PKT diminta untuk menyalurkan 1,1 juta pupuk urea bersubsidi ke 13 provinsi wilayah kerja.
"Jadi, dari kapasitas urea 3,4 juta ton, kita salurkan 1,1 juta ton ke urea. Sementara total kebutuhan pupuk urea bersubsidi 4,6 juta ton sisanya disiapkan oleh anak perusahaan yang lain," kata dia.
Wisnu mengatakan, program-program ketahanan pangan ke depan, termasuk penyediaan pupuk akan menghadapi banyak tantangan. Oleh karena itu, sebagai produsen pupuk pelat merah, perusahaan harus terus meningkatkan produksi untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi petani.
Lebih lanjut, untuk memastikan petani mendapatkan pupuk tepat waktu, pabrik-pabrik Pupuk Kaltim akan menggenjot produksi di saat musim tanam dan melakukan perawatan pabrik saat periode tanam ke musim panen.