EKBIS.CO, PALANGKA RAYA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah mendorong pengembangan kekuatan ekonomi baru di wilayah setempat dengan mengoptimalkan berbagai sektor potensial.
Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy di Palangka Raya, Kalteng, Rabu (1/3/2023), mengatakan, momentum pertumbuhan ekonomi yang memiliki tren positif harus bisa dijaga bersama khususnya oleh pemerintah daerah. Yakni dengan menciptakan sektor-sektor ekonomi baru.
"Bagaimana menciptakan sektor-sektor ekonomi baru, yang tidak hanya bertumpu terhadap yang sudah ada saat ini. Dua sektor ekonomi utama yang signifikan menopang pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah saat ini selain sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, adalah sektor industri pengolahan terutama CPO dan pertambangan terutama batu bara," kata Otto.
Menurutnya, hal ini perlu diwaspadai dengan langkah antisipasi apabila ke depan terjadi penurunan baik pada industri berkaitan CPO maupun batu bara tersebut.
Adapun sektor ekonomi potensial di Kalimantan Tengah saat ini yang harus terus didorong adalah perikanan dengan pengembangan shrimp estate, maupun pertanian dengan pengembangan food estate.
"Kita punya potensi shrimp estate di wilayah barat yakni Sukamara, hingga food estate di Kapuas maupun Pulang Pisau," kata dia.
Otto menambahkan, sektor-sektor potensial inilah yang harus terus didukung dan dikembangkan di Kalimantan Tengah, sehingga poros ekonomi daerah akan semakin berkembang serta bervariasi.
OJK juga terus mendorong industri jasa keuangan khususnya perbankan dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi yang potensial tersebut melalui berbagai skema pembiayaan, termasuk di wilayah pengembangan food estate dan shrimp estate. Penyaluran kredit di Kalimantan Tengah posisi Desember 2022 tercatat sebesar Rp 42,59 triliun atau tumbuh sebesar 16,65 persen (yoy).
Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan peluang yang tersedia saat ini agar dapat benar-benar dimaksimalkan, sehingga mampu menjadi daya ungkit ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan.
"Terlebih, Kalimantan Tengah merupakan kawasan penyangga ibu kota negara (IKN) baru, sehingga mulai saat ini harus benar-benar kita siapkan dan maksimalkan berbagai peluang yang bisa ditangkap," kata Otto.