EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa jumlah yang telah memasuki ekosistem digital mencapai 20,76 juta unit pada tahun 2022. Angka ini meningkat 26,6 persen dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 16,4 juta UMKM.
Data ini menunjukkan bahwa sudah ada 32,44 persen dari 64 juta unit UMKM yang telah memasuki ekosistem digital. Target Kementerian Koperasi dan UKM adalah jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital pada 2024 naik menjadi 30 juta unit.
Dalam usaha mendukung program pemerintah untuk melakukan transformasi digital pada sektor UMKM inilah, PT Yukk Kreasi Indonesia menghadirkan layanan YUKK Payment Gateway. PT Yukk Kreasi Indonesia ingin menggandeng para pelaku UMKM di seluruh tanah air untuk terjun ke dalam ekosistem digital. Dengan demikian, peluang untuk bersaing dalam pasar global menjadi lebih terbuka.
Pasalnya layanan YUKK Payment Gateway mempermudah para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis karena menyediakan berbagai saluran pembayaran yang bisa digunakan pelanggan kapan saja dan di mana saja, seperti transfer bank, virtual account, kartu kredit/debit, e-money, dompet digital, QRIS, dan pembayaran secara langsung di Alfamart, Indomaret, dan Pos Indonesia.
“Dengan menghadirkan layanan YUKK Payment Gateway, kami ingin ambil bagian dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Kami ingin mempermudah para pengusaha atau pebisnis dalam menjalankan bisnis atau usaha, baik UMKM, maupun usaha skala besar. Dengan menyediakan infrastruktur digital yang mumpuni, kami mendorong para pelaku UMKM untuk bisa dengan mudah menembus pasar global,” jelas Co-founder dan CEO PT Yukk Kreasi Indonesia Stevanus Rahardja dalam keterangan resmi, Rabu (2/3/2023).
Kemudahan yang dibawa YUKK Payment Gateway membuat jumlah merchant yang bergabung bertambah. Tidak hanya merchant yang berada di kawasan Jabodetabek, tetapi juga di beberapa kota di Jawa dan Bali seperti Surabaya dan Denpasar.
Hingga awal tahun ini, jumlah merchant yang menjadi partner YUKK Payment Gateway mencapai hampir 30.000 merchant. Sebagian besar merchant itu merupakan UMKM.
Stevanus optimistis bahwa layanan YUKK Payment Gateway dapat ikut memperkuat program digitalisasi ekonomi seperti yang dicanangkan pemerintah. Jika makin banyak pelaku UMKM yang terjun ke dalam ekosistem digital, nilai ekonomi digital di Indonesia yang diprediksi mencapai lebih dari 330 miliar dolar AS pada 2030 dapat tercapai.
“Ada banyak faktor yang membuat banyak pelaku UMKM yang belum masuk dalam ekosistem digital. Bisa karena biaya, bisa karena tidak terlalu paham teknologi digital, dan bisa karena infrastruktur digital. Nah, kami hadir untuk menjawab tantangan ini karena kami punya infrastruktur yang mumpuni, biaya yang transparan dan murah, dan dasbor yang sangat mudah digunakan,” terangnya.
PT Yukk Kreasi Indonesia juga bersinergi dengan iSeller untuk mendukung para pelaku UMKM.
Alyana Abubakar selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta menyebutkan, visi YUKK tentunya sejalan dengan roadmap dan blueprint Bank Indonesia dalam pembayaran digital. Bank Indonesia akan terus mengurangi penggunaan transaksi cash. Saat ini sedang dikoordinasikan agar ke depannya penggunaan Qris ini bisa masuk ke bidang kesehatan, ke pemda seperti pembayaran, pajak, retribusi, parkir dan lainnya.