Pembelian atau pemesanan minimal untuk SR018-T3 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 5 miliar, sementara pembelian atau pemesanan minimal untuk SR018-T5 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 10 miliar.
Dengan berinvestasi di SR018, investor membantu membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan mendukung pembangunan proyek infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor SBN di bulan Januari 2023 telah mencapai 848 ribu investor, sementara pada periode yang sama di tahun 2022, jumlahnya menyentuh angka 629 ribu investor.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, menjelaskan tujuan penerbitan SR018 yaitu membantu membiayai APBN, termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri.
Penjualan sukuk ritel seri SR018 dilakukan secara dalam jaringan untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan oleh 33 mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.