EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksi total produksi beras pada musim puncak panen raya Maret - April 2023 mencapai 8,7 juta ton. Produksi tersebut dihasilkan dari luas panen yang diprediksi seluas 2,86 juta hektare.
Produksi tersebut merupakan hasil penghitungan dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) yang dihitung oleh BPS.
Lebih detail, puncak panen raya padi jatuh pada Maret 2023 dengan total produksi gabah kering giling (GKG) 9,15 juta ton atau setara beras 5,27 juta ton dan dilanjutkan pada bulan April 6,09 juta ton GKG setara 3,51 juta ton.
Produksi beras bulan Maret dan April 2023 tersebut terdapat penurunan bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Pada Maret 2022 lalu produksi beras mencapai 5,57 juta ton dan di bulan April 2022 sebesar 4,48 juta ton.
Namun, secara kumulatif Januari-April 2023 total produksi beras diproyeksi mencapai 13,79 juta ton atau meningkat dari periode sama tahun 2022 sebanyak 13,71 juta ton. Proyeksi yang lebih besar di tahun ini salah satunya didorong karena adanya peningkatan panen yang cukup signifikan pada bulan Februari atau sebulan sebelum puncak panen.
Tercatat pada Februari 2023 produksi beras diproyeksi tembus 3,68 juta ton lebih tinggi dari produksi Februari 2022 lalu yang hanya 2,35 juta ton.
"Proyeksi panen di bulan Februari ini jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu, mungkin ini yang berdampak terhadap penurunan potensi panen di Maret-April," kata Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan BPS, Kadarmanto, kepada Republika.co.id, Kamis (9/3/2023).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mencanangkan percepatan penanaman padi seusai puncak panen raya yang diperkirakan berakhir pada bulan April mendatang. Langkah tersebut, menurut Syahrul perlu dilakukan mengingat persediaan air pada bulan tersebut masih mencukupi.
"Harapan kita Maret sampai April adalah puncak-puncak kita menyelesaikan panen dan habis itu kita percepat tanam kembali mumpung airnya masih ada," ujar Syahrul saat mendampingi Presiden Jokowi dalam panen raya nusantara di Kebumen, Jawa Tengah, seperti dikutip melalui Siaran Pers, Kamis (9/3/20230.
Lelaki yang akrab disapa SYL itu mengatakan, secara umum produktivitas padi tahun ini berjalan dengan sangat baik. Rata-rata produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ia menuturkan, ada sekitar 10 juta hektare yang tahun ini dilakukan panen serentak di seluruh Indonesia.
Data tersebut, menurut dia, telah tervalidasi melalui data Badan Pusat Statistik kemudian didukung dengan data satelit standing crop dan laporan daerah.