EKBIS.CO, JAKARTA -- Penutupan dan pengambilalihan SVB Financial Group Inc oleh regulator perbankan pada Jumat (10/3/2023) dapat ditelusuri ke Federal Reserve AS yang menaikkan suku bunga dan memperburuk selera risiko investor. Regulator California menutup bisnis Silicon Valley Bank pada Jumat.
Berikut adalah urutan peristiwa yang menyebabkan kegagalan Silicon Valley Bank, dilansir Reuters pada Sabtu (11/3/2023).
Kenaikan Suku Bunga The Fed
Bank sentral AS Federal Reserve telah menaikkan suku bunga dari rekor terendahnya sejak tahun lalu dalam upayanya untuk melawan inflasi. Investor tak ingin mengambil risiko ketika uang yang tersedia bagi mereka menjadi mahal karena suku bunga yang tinggi.
Ini membebani perusahaan rintisan teknologi, klien utama Silicon Valley Bank. Pasalnya, investor mereka memilih menghindari risiko.
Sejumlah Klien SVB Hadapi Krisis Uang Tunai
Suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan pasar untuk penawaran umum perdana ditutup untuk banyak perusahaan rintisan. Ini membuat penggalangan dana pribadi lebih mahal.
Beberapa klien Silicon Valley Bank mulai menarik uang untuk memenuhi kebutuhan likuiditas mereka. Ini memuncak dengan Silicon Valley Bank mencari cara minggu ini untuk memenuhi penarikan pelanggannya.
SVB Jual Rugi Portofolio Obligasi
Untuk memenuhi kebutuhan penarikan nasabahnya, Silicon Valley Bank pada Rabu (8/3/2023) menjual portofolio obligasi senilai 21 miliar dolar AS. Sebagian besar terdiri dari portofolio Departemen Keuangan AS.
Portofolio menghasilkan rata-rata 1,79 persen, jauh di bawah hasil Treasury 10 tahun saat ini sekitar 3,9 persen. Hal ini memaksa SVB untuk mengantongi kerugian sebesar 1,8 miliar dolar AS, yang harus diisi melalui peningkatan modal.