Kemudian, Indeks bank S&P 500 yang mencakup semua bank dalam indeks benchmark, turun 0,5 persen, sehingga total kerugian mingguannya sekitar 11 persen. Penurunan itu terbesar sejak krisis pasar global pada Maret 2020, setelah pandemi Covid-19 melanda.
"Ada celah yang jelas dalam sistem, dan kekhawatirannya adalah jika The Fed menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan dalam dua pekan. Apakah itu akan merusak sesuatu dalam sistem perbankan? Itu sebabnya bank-bank melakukan aksi jual dan pasar gelisah," ujar Kepala Eksekutif di Longbow Asset Management di Tulsa Oklahoma Jake Dollarhide, seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/3/2023).
Sebagai informasi, saham Signature Bank turun sekitar 23 persen. Sedangkan First Republic Bank yang berbasis di San Francisco turun 15 persen.
Di antara bank regional lainnya yang terpukul, saham Western Alliance Bancorp anjlok 21 persen dan PacWest Bancorp turun 38 persen. Itu setelah saham tersebut beberapa kali dihentikan karena volatilitas.
Disusul Charles Schwab merosot lebih dari 11 persen. Kemudian Bank of America turun 0,9 persen. Sementara JPMorgan & Chase salah satu bank AS yang berkinerja paling baik rebound 2,5 persen, tapi kehilangan sekitar tujuh persen pada pekan ini.