Kamis 16 Mar 2023 15:32 WIB

Ekonom Perkirakan The Fed Kurangi Agresivitas dalam Naikkan Suku Bunga

Indef memerkirakan suku bunga acuan The Fed akan dijaga sebesar 5 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Gedung Putih di Washington, DC, AS, Selasa (14/3/2023). Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memperkirakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi agresivitasnya dalam menaikkan suku bunga setelah penutupan Silicon Valley Bank (SVB).
Foto:

SVB sendiri, yang berfokus menyimpan uang pelaku usaha rintisan dan melakukan pendanaan untuk startup, mengalami pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan deposito di tengah pandemi COVID-19 yang mengakselerasi digitalisasi.

"Tapi kemudian situasi berubah. Setelah aktivitas masyarakat berangsur normal, startup banyak melakukan pemutusan hubungan kerja. Ini implikasinya," katanya.

Menurutnya, kebutuhan penarikan dana yang tidak dapat dipenuhi SVB menyebabkan bank tersebut kolaps dalam waktu kurang dari 48 jam. Eko berpandangan apabila tidak segera ditangani, penutupan SVB yang kemudian disusul oleh penutupan Signature Bank, dapat memicu resesi ekonomi global.

 

"Kita masih melihat inflasi yang cukup tinggi, terutama di negara-negara maju, yang dikendalikan oleh kebijakan suku bunga acuan. Probabilitas resesi tidak terhindarkan kalau bank sentral dunia terus mengerek suku bunga acuan," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement