Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, NFA, I Gusti Ketut Astawa, menyampaikan, puncak panen di bulan ini diperkirakan jatuh ada akhir Maret hingga awal April. Namun, dari proses panen gabah hingga menjadi beras membutuhkan waktu karena harus melalui penggilingan.
Data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik mencatat, potensi produksi periode Januari-April 2023 mencapai 13,79 juta ton. Adapun khusus Maret diproyeksi tembus 5,27 juta ton sedangkan April sebanyak 3,51 juta ton. Adapun rata-rata konsumsi bulanan sekitar 2,5 juta ton.
Setiap tahun, volume produksi pada musim panen Maret-April memang menjadi yang tertinggi karena bertepatan dengan musim penghujan. Sementara, panen raya periode kedua di semester kedua jauh lebih kecil karena merupakan musim panas.