EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah beberapa pekan melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu akhirnya menggeliat naik. Laju IHSG positif menguat sebesar 1,3 persen dengan penguatan terbesar sektor basic material sebesar 2,6 persen.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Rifqi Satria Dinandra, mengatakan musim pembagian dividen menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG. Dividen dari emiten-emiten perbankan yang memiliki bobot besar untuk IHSG dibagikan dalam dua pekan ini.
"Kebiasaan pelaku pasar saat ada pengumuman dividen, mereka langsung buru-buru beli biar dapat dividennya. Hal ini memengaruhi laju positif IHSG yang akhirnya menguat pada pekan lalu," kata Rifqi, Senin (27/3/2023).
Selain sentimen positif dividen emiten perbankan, ia juga menyebutkan inflow asing turut menjadi sentimen yang memengaruhi laju IHSG. Pekan lalu, asing melakukan aksi beli cukup besar senilai Rp 2,38 triliun meski perdagangan hanya berlangsung selama tiga hari.
Saham-saham perbankan langsung menjadi incaran asing setelah adanya pengumuman pembagian dividen. Hal ini terlihat dari saham-saham BMRI, BBCA dan BBRI yang diborong asing hingga lebih dari Rp 2 triliun. Investor asing juga masuk lagi ke dalam negeri melalui saham-saham berkapitalisasi besar lainnya.
Selain itu, kenaikan suku bunga AS yang kurang agresif mendapat respons positif dari pelaku pasar. Belum lama ini, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari yang sebelumnya di level 4,5 persen-4,75 persen menjadi saat ini di level 4,75 persen-5 persen.
"Kenaikan suku bunga ini sebenarnya jadi sentimen positif, karena kenaikan suku bunganya sedikit-sedikit alias sudah diredam. Pelaku pasar juga sudah berharap suku bunga akan berhenti dinaikkan tahun ini," jelas Rifqi.
Sementara itu pada pekan ini, Rifqi melihat IHSG akan dipengaruhi sentimen Indeks (Personal Consumption Expenditures Price Index) PCE AS. Indeks digunakan oleh The Federal Reserve untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Menurut Rifqi, indeks PCE sudah dalam tren penurunan sejak tahun lalu baik secara tahunan maupun bulanan. Tren penurunannya akan meyakinkan The Federal Reserve untuk pivot dalam kebijakan suku bunganya. "Jika sesuai atau lebih rendah dari konsensus maka akan menjadi sentimen positif untuk Amerika dan khususnya Indonesia."
Dengan berbagai sentimen positif tersebut, Rifqi merekomendasikan buy untuk beberapa saham pada pekan ini.
- BRMS (Support: 160, Resistance: 175)
- AKRA (Support: 1.500, Resistance: 1.620)
- BBCA (Support: 8.625, Resistance: 9.025)
- BBNI (Support: 9.475, Resistance: 9.925)
- ASII (Support: 5.850, Resistance: 6.150)
- ICBP (Support: 9.775, Resistance: 10.375)
- BSDE (Support: 935, Resistance:1.010).