EKBIS.CO, JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20 tahun 2023 melahirkan efek domino yang menyebabkan perekonomian negara dibayang-bayangi potensi kerugian. Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan peristiwa ini memberikan pukulan telak bagi citra maupun potensi ekonomi Indonesia.
"Kita baru saja kehilangan momentum tuan rumah, kita turut prihatin. Ini pada dasarnya kesempatan bagi kita memanfaatkan momentum," ujar Tauhid dalam diskusi publik Indef bertajuk "Piala Dunia U-20: Tuan Rumah Batal Potensi Ekonomi Buyar" di Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Tauhid menilai, acara sekaliber Piala Dunia U-20 bukan sekadar ajang olahraga semata. Ajang ini, menurut Tauhid, memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, berupa keuntungan ekonomi, citra positif, hingga mendorong perekonomian masyarakat maupun UMKM.
"Piala Dunia U-20 padahal dapat menjadi momentum strategis untuk kita menunjukkan mampu jadi tuan rumah yang baik. Potensi ini hilang, termasuk ekonomi. Tim Indef telah melakukan kajian, yang tadinya untung malah jadi buntung. Mudah-mudahan di lain kesempatan, kita bisa menjadi tuan rumah yang baik," kata Tauhid.