Rabu 12 Apr 2023 18:25 WIB

Manajemen Pelindo Inisiasi Audit Terhadap Dana Pensiun

Permintaan audit bagian dari upaya perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berkomitmen mendorong pengelolaan dana pensiun (dapen) yang lebih baik.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berkomitmen mendorong pengelolaan dana pensiun (dapen) yang lebih baik.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berkomitmen mendorong pengelolaan dana pensiun (dapen) yang lebih baik. Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan manajemen juga proaktif dalam menindaklanjuti sejumlah dugaan kasus pada Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan (DP4) Pelindo.

"Terkait dapen, manajemen memang yang meminta untuk dilakukan audit. Itu kan terjadi di 2013-2019," ujar Arif saat media gathering di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Arif menyampaikan permintaan audit bagian dari upaya perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pensiunan. Arif mengatakan perusahaan juga terus bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk BPKP. 

"Kita yang meminta dilakukan audit investigatif. Kita minta BPKP, jadi kita yang mencoba untuk menyampaikan kepada mereka," ucap Arif.

Arif menyampaikan pengelolaan dapen akan kian membaik ke depan. Arif mengatakan pengelolaan yang terdahulu diakuinya perlu dicek lebih detail. Ia juga memaklumi jika kekeliruan di masa lalu akan diserahkan kepada aparat hukum.

"Dana pensiun memang kita dorong untuk dilakukan satu audit yang bagus. Dan kita komunikasi dengan BPKP dan Kejaksaan Agung untuk memastikan pengelolaan ke depannya lebih bagus," ujar Arif di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Arif juga memastikan manajemen juga akan terus memberikan panduan agar bisa lebih hati-hati dalam pengelolaan Dapen di masa mendatang. 

"Tentunya kami sebagai manajemen Pelindo memberikan panduan (panduan) terkait ini agar lebih hati-hati ke depannya. Apa yang terjadi mungkin sebelum lima atau 10 tahun lalu sebagai pelajaran agar ke depannya lebih bagus," kata Arif menambahkan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement