Kemudian Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Bandara Minangkabau di Padang, dan sebagainya. "Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu utama Indonesia juga menerima kedatangan wisatawan mancanegara sebagai lokasi transit untuk kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata di dalam negeri," kata dia.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko AP II Hilda Savitri mengatakan kinerja positif perseroan pada 2022 juga tidak lepas dari upaya pengendalian cost melalui program cost leadership. Melalui cost leadership, AP II dituntut untuk benar-benar efektif dan efisien guna mendukung pencapaian pendapatan (revenue). Cost yang dikeluarkan harus benar-benar tepat secara jumlah, waktu dan prioritas program.
"Pada tahun lalu, AP II berhasil melakukan efisiensi beban usaha sebesar 5 persen dari 2021," ujar Hilda.
Pada 2023, AP II juga menyatakan optimistis kinerja akan semakin membaik sejalan dengan terus menguatnya pemulihan penerbangan nasional. AP II memproyeksikan jumlah penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif pada 2023 mencapai 73 juta penumpang atau meningkat 18 persen dibandingkan dengan 2022.
Jumlah penumpang sebanyak 73 juta penumpang merefleksikan tingkat pemulihan (recovery rate) sebesar 81 persen dari 2019 saat belum ada pandemi COVID-19.