EKBIS.CO, JAKARTA -- Tokopedia sebagai salah satu unit bisnis e-commerce GoTo telah berhasil meningkatkan margin kontribusi positif 223 basis poin (bps) pada kuartal I-2023, atau sebesar 0,3 persen dari nilai transaksi bruto (GTV). Direktur Keuangan GoTo Jacky Lo di Jakarta mengatakan, tercapainya margin kontribusi positif Tokopedia sejalan dengan rencana yang telah ditetapkan manajemen GoTo.
Pada saat yang sama, kontribusi tersebut akan semakin mengukuhkan jalan menuju profitabilitas yang diawali dengan tercapainya pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang disesuaikan atau Adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (Adjusted EBITDA).
"Dengan tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan grup pada kuartal ini, perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis. Hal ini didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten," kata Jacky, Jumat (28/4/2023).
Hal senada juga diungkapkan analis BCA Sekuritas Fahkrul Arifin. Ia mengungkapkan tercapainya margin kontribusi positif seiring dengan kenaikan kinerja termasuk di Tokopediadan ini merupakan hal yang fundamental bagi perkembangan bisnis GoTo.
Terutama dalam upaya menuju positifnya EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) yang ditargetkan terealisasi pada akhir 2023.
"GoTo secara konsisten meminimalisasi biaya bakar uang dan mendorong peningkatan monetisasi melalui adjustment tarif, serta meluncurkan produk baru dengan margin yang lebih tinggi. Kinerja kuartal I ini menjadi pijakan yang baik dan momentum turn-around bagi GoTodalam mempercepat profitabilitas," ujarnya.
Terlebih lagi, kenaikan kinerja Tokopedia dan grup GoTosecara umum terjadi di awal tahun, yang mana sering kali konsumsi dan belanja masih berjalan lambat sebagaimana tercermin dari moderatnya angka GTV di bisnis e-commerce. Hal itu membuktikan bahwa Tokopedia dan GoTo ditopang oleh besarnya pelanggan yang setia.
"Ada euforia luar biasa dan mendorong masyarakat untuk menunda konsumsi demi ritual tahunan pulang ke kampung halaman, sehingga ikut mempengaruhi perlambatan GTV. Hari raya Idul Fitri serta pencairan THR masuk di kuartal II, jadi faktor juga memainkan peran," pungkasnya.