EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang melakukan proses uji coba untuk mengembangkan campuran bahan bakar nabati pada biodiesel di angka 40 persen (B40). Proses pengujian bahan bakar B40 telah dilakukan pada kendaraan bermotor melalui beberapa tahap pengujian antara lain uji karakteristik bahan bakar, uji mutu minyak pelumas, uji stabilitas penyimpanan, uji kinerja kendaraan, uji konsumsi bahan bakar, uji merit rating komponen, uji kompabilitas material, hingga uji emisi opasitas gas buang.
"Dari hasil uji B40 pada kendaraan bermotor kemarin yang dilakukan itu secara umum tidak ada kendala yang signifikan," kata Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, pada kegiatan pengujian performa Green Diesel Cat 3516E yang diselenggarakan PT Trakindo Utama di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (10/5/2023).
Setelah melakukan uji coba pada kendaraan bermotor, tahun ini B40 akan diuji coba pada alat-alat berat yang sering digunakan pada industri pertambangan. Dalam uji coba pada alat berat Kementerian ESDM berencana akan menggaet Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk urusan pendanaan serta mengajak pihak perusahaan penyedia alat berat yang produknya ingin di uji coba menggunakan bahan bakar B40.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berinovasi dalam pengembangan energi bahan bakar berbasis nabati seperti biodiesel. Pemerintah telah melaksanakan program pemanfaatan bahan bakar nabati sejak tahun 2006 dan sejak saat itu Kementerian ESDM terus mengembangkan bahan bakar nabati yang salah satunya adalah biodiesel yang dimulai dari Biodiesel 2,5 persen (B2,5) yaitu campuran bahan bakar nabati sebesar 2,5 persen dengan bahan bakar solar.
Sejak tahun 2015 Kementerian ESDM telah mengembangkan B15 dan seiring berjalannya waktu dan pengembangan yang terus dilakukan kadar bahan nabati dalam Biodiesel terus meningkat hingga pada 1 Februari 2023 berada di angka 35 persen (B35).
"Sejak 2015 kita menuju ke B15 kemudian 2016 B20 kemudian B30 di 2020 dan tidak ada kendala yang signifikan dengan B30 dan mulai 1 Februari kita bergerak menuju B35," kata Edi.