EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mencatat kredit yang berorientasi pada ekspor mencapai Rp 25,77 triliun hingga Maret 2023. Tingkat gagal bayar atau non performing loan (NPL) tercatat sebesar 1,12 persen.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, mengatakan pendapatan bunga dari kredit yang berorientasi pada luar negeri tersebut sebesar Rp 330 miliar. Sementara itu total CASA yang dihimpun sebesar Rp 3,77 triliun.
Dalam mendorong penetrasi Xpora lebih dalam lagi, BNI menyiapkan Xpora Digital Portal yang akan membantu UMKM dalam melakukan diagnosis bisnis, mengajukan pendanaan, mengikuti pelatihan, mendapatkan solusi digital untuk bisnis, dan melakukan business matching.
“Xpora sebagai One Stop Shopping Solution hadir untuk mendukung meningkatan potensi UMKM Indonesia agar dapat mengembangkan bisnisnya menuju UMKM Go Productive, Go Digital, & Go Global. Xpora tentunya juga menjadi pusat layanan bagi para diaspora Indonesia yang berada di luar negeri,” kata Okki, dalam keterangannya Jumat (19/5/2023).
BNI berkomitmen untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional, salah satunya dengan mengembangkan UMKM di Indonesia. Melalui Xpora, BNI hadir melayani kebutuhan UMKM berlandaskan tiga fokus strategis yaitu UMKM Ekspor & Diaspora, Digital Value Chain dan Ekosistem Unggulan.
Okki mengatakan dalam melakukan ekspor, pelaku UMKM kerap menghadapi beberapa tantangan seperti persaingan produk, prosedur dan lisensi ekspor, akses permodalan, hingga akses pasar global.
BNI berupaya membantu UMKM menghadapi tantangan tersebut dengan menghadirkan solusi pemberdayaan UMKM Xpora, yang membantu UMKM mulai dari peningkatan kapabilitas, digitalisasi proses bisnis, menghadirkan akses pasar online dan akses pasar ekspor. Ekosistem Xpora langka kolaborasi BNI untuk menjawab tantangan UMKM.
“Xpora menjadi pintu masuk UMKM dan pengusaha ke dalam ekosistem BNI yang telah tumbuh besar, dengan cara menawarkan kemudahan untuk meningkatkan penjualannya hingga membantu mencari pembeli potensial. Tentunya BNI juga memberikan akses pada digitalisasi proses bisnisnya,” kata Okki.
Okki menambahkan, untuk mendapat informasi seputar program dan fitur Xpora, UMKM dapat mendatangi Hub Xpora yang saat ini telah tersebar di tujuh kota antara lain Medan (KK Juanda), Jakarta (KCP Smesco), Bandung (KCU JPK), Solo (KCP Sebelas Maret), Surabaya (KCU Surabaya), Makassar (KCU Makassar), dan Denpasar (KCU Gajah Mada).
Masyarakat juga dapat menghubungi BNI Call maupun mengunjungi Digital Platform Xpora untuk mendapatkan informasi yang lebih detail terkait solusi ekspor bersama Xpora.
Sementara itu untuk menjangkau menghubungkan UMKM dengan buyer yang berada di luar negeri, BNI mengandalkan kantor cabang luar negeri (KCLN) yang saat ini telah tersebar di London, New York, Amsterdam, Seoul, Singapura, Tokyo, dan Hongkong.
Okki mengatakan KCLN juga berperan dalam menciptakan akses untuk eksportir Indonesia ke pembelian luar negeri, menawarkan solusi keuangan ke diaspora untuk scale up, dan berkolaborasi dengan asosiasi untuk mempromosikan produk Indonesia.
“KCLN BNI juga memberikan edukasi mengenai pasar luar negeri, potensi ekspor dan tentunya prosedur ekspor di masing-masing wilayah,” kata Okki.