Ia mencontohkan, salah satu bentuk adaptasi bisnis suplai bahan bakar seperti yang dilakukan untuk solar yang kini mengandung bahan bakar nabati yang berkelanjutan. "Yang tidak kita sadari, ternyata solar atau diesel itu sudah mengandung bio saat ini. Ada B30 dan akan ke B35. Itu dari sisi hilir," ujarnya.
Adapun dari sisi hulu, Pertamina terus mengembangkan kilang-kilang yang dapat mendukung produksi biofuel tersebut. Contohnya seperti kilang minyak di Cilacap maupun Plaju yang tengah dipersiapkan Pertamina.
Fadli pun memastikan sangat serius dalam merencanakan strategi bisnis ke depan sehingga tetap dapat mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan minyak pelat merah.
"Kita benar-benar serius, yang artinya investasi yang kita coba canangkan di sini itu mencapai ratusan billion dolar sampai 2050 mendatang," tuturnya.