EKBIS.CO, JAKARTA -- PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6/2023). Saat diperdagangkan perdana, saham dengan kode VKTR tersebut langsung melompat ke zona hijau.
Pada sesi pertama, harga saham VKTR bergerak direntang 105-135. Posisi tersebut naik tajam hingga 19 persen dari saat penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang ditawarkan pada harga Rp 100 per lembar saham.
Komisaris Utama VKTR, Anindya N Bakrie, mengapresiasi para investor karena telah memberikan respons positif terhadap pencatatan saham VKTR. "Hasilnya baik, penerimaan masyarakat sangat baik sejak overing period," kata Anindya.
Dari IPO, entitas anak dari Grup Bakrie ini meraup dana segar mencapai Rp 875 miliar. Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono mengatakan seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum akan digunakan dengan strategis.
Sebanyak 40,29 persen akan dialokasikan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (capex), yang akan mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi. Sekitar 11,69 persen akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal.
Selain itu, sekitar 2,51 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), dan sekitar 1,40 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS). Sisanya, 44,11 persen akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional VKTR.
"Dengan suksesnya IPO ini, VKTR diharapkan dapat menjalankan rencana bisnis dengan optimal sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung oleh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum," kata Gilarsi.
VKTR berkomitmen tidak hanya untuk mendistribusikan kendaraan listrik, mulai dari bus listrik, tetapi juga untuk memproduksi kendaraan listrik di masa depan guna memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap tingkat kandungan dalam negeri.