Kamis 22 Jun 2023 16:31 WIB

Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga AS Naik jadi 5,5 persen

Penyebab kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yakni masih tingginya laju inflasi

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Bank Indonesia (BI) memprediksi Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,5 persen pada Juli 2023.
Foto:

Persoalan di Amerika Serikat, menurut Perry, disebabkan oleh tingginya permintaan pasca kencangnya vaksinasi dan pelonggaran aktivitas masyarakat. Hal ini ternyata tak bisa disambut oleh ketersediaan pasokan, apalagi ada ketegangan politik dengan Cina.

"Ini juga terganggu dengan ketegangan baik perdagangan dengan Cina," ucapnya.

Situasi tersebut mendorong lonjakan inflasi di Amerika Serikat, ditambah dengan perang Rusia dan Ukraina yang meletus pada Februari 2022. Tercatat inflasi Amerika Serikat yang tadinya hanya dua persen menjadi sembilan persen secara year on year, bahkan setelah dilakukan kenaikan suku bunga acuan secara agresif, inflasi tak kunjung turun.

"Karena tadi supply-nya susah naiknya, demand-nya tidak hanya bisa dikendalikan oleh kenaikan suku bunga," ucapnya.

Sementara itu, menurut Perry, ekonomi Cina ternyata tidak sesuai perkiraan. Meskipun sejak awal tahun, negara yang dipimpin oleh Xi Jinping tersebut sudah mulai melonggarkan kebijakan pengetatan mobilitas akibat pandemi covid-19.

 

"Ekonomi Cina juga tidak sekuat perkiraan. Inflasi yang rendah juga akan mendorong China mengambil keputusan pelonggaran suku bunga acuan,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement