EKBIS.CO, JAKARTA -- Masyarakat kini tengah menanti beroperasinya LRR Jabodebek yang rencananya akan soft launching pada 12 Juli 2023. Meski sudah mendekati masa operasional, saat ini pemerintah belum menentukan subsidi atau PSO yang akan diberikan untuk operasional LRT Jabodebek.
“Terkait harga tiket pasti akan ada PSO dari pemerintah. Kami masih menunggu kebijakan dari pemerintah berapa sih akan memberikan tarif kepada LRT Jabodebek,” kata Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo saat ditemui di dalam rangkaian LRT Jabodebek, Kamis (6/7/2023).
Dia menjelaskan, di dalam tarif tersebut terdapat unsur PSO dan sebagainya. Untuk itu, Kuswardojo menegaskan besar kecilnya tarif LRT Jabodebek bergantung pada besaran PSO yang diberikan pemerintah untuk pengguna jasa.
Dia menuturkan, saat ini LRT Jabodebek mengusulkan tarif terjauh sebesar Rp 25 ribu. “Tapi, ini tentu kembali kepada pemerintah, PSO-nya besar tidak. Kalau bisa lebih besar mungkin lebih murah dari itu tapi ketika PSO sedikit akan lebih mahal,” ujar Kuswardojo.
Untuk itu, Kuswardojo mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil perhitungan pemerintah. Selanjutnya besarannya akan dibicarakakan begitu juga dengan keuntungan yang bisa didapatkan.
“Kalau usulan kamu kan tarifnya rata-rata Rp 12 ribu atau maksimal Rp 25 ribu. Ini kembali ke pemerintah dia bisa kasih PSO berapa batu kami bisa bicara tarif sekian setelah ada PSO sekian,” ujar Kuswardojo.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan saat ini penetapan tarif LRT Jabodebek masih disiapkan. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengungkapkan saat ini usulan tarif sudah masuk.
“Tarif awalnya berapa mungkin Rp 5.000. Nanti tarif perkilonya mungkin Rp 750. Tarif terjauhnya mungkin Rp 25 ribu nanti ada batasan batasannya,” kata Risal saat ditemui di Gedung Kemenhub, Senin (5/6/2023).
Risal menjelaskan, perhitungan tarif tersebut masih sebagai konsep. Risal mengatakan usulan tersebut masih menjadi konsep yang bisa berubah karena ada tiga alternatif untuk penetapan tarif LRT Jabodebek.
“Sifatnya sekarang masih usulan bukan putusan. Usulan yang paling efisien, murah, enak, dan nyaman bagi masyarakat pengguna,”ujar Risal.
Terlebih, Risal menuturkan, tarif akan disesuaikan dengan karakter LRT Jabodebek. Transportasi tersebut memiliki karakter lebih cepat, tepat waktu, dan terintegrasi dengan moda lainnya.
“Yang pasti lebih murah lebih nyaman aman daripada angkutan yang dekat karena lebih tepat waktu. Dari Cibubur bisa naik KRL dari Dukuh Atas dan angkutan lainnya,” kata Risal.