EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian BUMN dan pelaku usaha sektor pangan merealisasikan kerja sama budidaya pertanian berbasis bibit unggul dalam rangka menjaga pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara berkelanjutan.
Hal itu dilaksakan melalui penanaman perdana padi di area milik PT Sang Hyang Seri (SHS) di Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi melalui keterangan di Jakarta, Jumat (7/7/2023), mengatakan, demonstrasi area penanaman benih unggul ini disiapkan sebagai percontohan sebelum dilakukan replikasi pembudidayaan secara lebih luas dan masif. Demonstrasi dilaksanakan di lahan pertanian dengan luas sekitar 47,25 hektare yang terbagi ke dalam tiga blok dengan target rata-rata produktivitas minimal delapan ton per hektare.
Masing-masing blok akan menerapkan teknologi dan varietas yang berbeda. "Tujuannya untuk melihat pola budidaya mana yang hasilnya paling baik sehingga dapat diterapkan secara massal untuk mendukung pasokan CBP ke Perum Bulog," kata Arief.
Secara lebih rinci, blok pertama seluas 16,15 hektare menerapkan teknologi yang direkomendasikan BRIN dengan varietas Inpari 48 dan Mantab yang memiliki keunggulan provitas di atas tujuh ton per hektare.
Blok kedua seluas 16.10 hektare menerapkan varietas Inpari 48, Mantab dan MSP 65 dengan teknologi yang direkomendasikan PT Teknologi Biota yang mengandalkan pengelolaan secara organik dan target produktivitas di atas tujuh ton per hektare.
Sedangkan blok ketiga seluas 15 hektare akan menerapkan teknologi yang direkomendasikan PT MSP 65 dengan keunggulan masa panen 65 hari setelah tanam.
"Hasil pembudidayaan tiga pola penanaman, teknologi, dan varietas yang berbeda ini akan langsung dikerjasamakan untuk di serap Bulog," ucapnya.