EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyampaikan proses divestasi saham PT Vale Indonesia masih terus diupayakan. Adapun divestasi saham tersebut merupakan salah satu syarat agar perusahaan dapat memperpanjang kontrak karya (KK) yang akan berakhir pada 2025 mendatang.
Arifin menyampaikan jumlah divestasi saham Vale oleh Holding BUMN Tambang MIND ID sebesar 14 persen dari yang sebelumnya direncanakan sebanyak 11 persen. Soal harga saham yang akan dibeli oleh MIND ID, Arifin menyebut telah ada kesepakatan antara kedua perusahaan.
“Sudah disepakati dengar-dengarnya. Ini kan business to business, sesudah disepakati nanti Vale katanya menyiapkan offer untuk divestasi memang dia akan memberikan yang lebih baik buat MIND ID,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (14/7/2023).
Lebih lanjut, ia menegaskan, Kementerian ESDM tak memberikan permintaan khusus soal divestasi saham tersebut karena dijalankan secara bisnis antar kedua perusahaan. Hanya saja, bila nantinya Vale menggunakan harga pasar, ia meminta agar tetap diberikan diskon khusus bagi MIND ID.
Arifin mengatakan, bila nantinya MIND ID batal melakukan membeli 14 persen saham Vale, kemungkinan divestasi saham Vale akan terjadi seperti 1989 silam di mana saham dijual ke publik melalui Bursa Efek Indonesia. Meski demikian, ia tetap mengharapkan MIND ID berhasil melakukan divestasi saham Vale sehingga dapat menjadi pengendali.
Sebagai catatan, negara telah memegang 20 persen saham Vale melalui initial public offering (IPO) di bursa saham dan 20 persen oleh MIND ID. Bila nantinya negosiasi divestasi berhasil, MIND ID resmi bakal menjadi pengendali saham Vale.
“Dengan angka 14 persen itu, mayoritas shareholder ada di MIND ID. Kesepakatan bulan ini adalah kesepakatan dua belah pihak,” kata dia.