EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan optimistis pendapatan lelang bisa mencapai Rp 750 miliar pada 2023.
"Tahun ini, target Rp 750 miliar, lebih besar dari target tahun lalu sebesar Rp 700 miliar," kata Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto usai acara puncak "115 Tahun Lelang Indonesia" di Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Optimisme tersebut juga didorong oleh realisasi pendapatan lelang hingga semester I 2023 yang menunjukkan progres yang baik yakni mencapai Rp 470 miliar.
Secara umum, kinerja lelang memperlihatkan perkembangan yang positif. Tercatat, sejak 2016 hingga 2022, jumlah pokok lelang naik dari sekitar Rp 12 triliun meningkat hingga Rp 35 triliun. Sedangkan, jumlah bea lelang yang diterima negara meningkat dari sekitar Rp 270 miliar hingga menjadi lebih dari Rp 800 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kinerja lelang. Salah satunya melalui re-engineering lelang yang diharapkan dapat mengoptimalkan performa layanan Portal Lelang Indonesia.
Portal Lelang Indonesia merupakan platform digital yang dikembangkan oleh DJKN dalam rangka digitalisasi lelang. Platform tersebut telah mencatatkan peningkatan lebih dari 400 persen selama 2016 hingga 2022.
Di sisi lain, DJKN juga membuat program tarif nol persen untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program tersebut bertujuan untuk mendukung UMKM dalam hal pemasaran produk serta untuk lebih mempopulerkan lelang sebagai sarana jual beli alternatif di tengah masyarakat.
Program itu mencatatkan kinerja yang positif, tercermin pada peningkatan jumlah UMKM yang melakukan lelang dari 36 UMKM menjadi sekitar 3.650 UMKM dalam kurun waktu tiga tahun.
Guna memberikan sarana edukasi, komunikasi, dan sosialisasi lelang kepada masyarakat, DJKN menggelar cara puncak "115 Tahun Lelang Indonesia" dengan tema "Semangat Kebangsaan Melandasi Lelang Menuju Pasar Dunia. Kegiatan itu turut mendemonstrasikan proses lelang di Portal Lelang Indonesia serta melibatkan peserta acara.
Barang yang dilelang mencakup kendaraan bermotor, benda seni lukisan, kain tenun, barang antik/kuno dan barang lainnya, serta komoditi kopi dan produk UMKM secara konvensional.