Ahad 06 Aug 2023 23:09 WIB

Indonesia-AS Bertemu Bahas Pelaksanaan JETP

Luhut bertemu dengan Blinken untuk bahas mobilisasi dana Rp 200 triliun.

Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama limate Counselor to The Secretary at US Departement of The Teasury, Jhon E Morton menjelaskan skema Just Energy Transition Partnership (JETP) yang diluncurkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sela sela sidang hari pertama KTT G20 di Nusa Dua Bali, Selasa (15/11).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama limate Counselor to The Secretary at US Departement of The Teasury, Jhon E Morton menjelaskan skema Just Energy Transition Partnership (JETP) yang diluncurkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sela sela sidang hari pertama KTT G20 di Nusa Dua Bali, Selasa (15/11).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indonesia dan AS membahas kemajuan pelaksanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) dalam sebuah pertemuan di Washington, menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam keterangannya, Ahad (6/8/2023).   

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony J. Blinken di Washington, Jumat (4/8/2023), untuk membahas hubungan ekonomi kedua negara, salah satunya adalah JETP.   

“Sebuah kemitraan penting jangka panjang yang diluncurkan di (KTT) G20 di bawah PGII, yang akan memobilisasi pendanaan sebesar 20 miliar dolar (sekitar Rp 300 triliun) untuk publik dan swasta untuk mempercepat transisi energi bersih Indonesia,” kata Matthew.   

Mereka juga membahas tentang pentingnya mineral kritis untuk masa depan energi bersih dan upaya Indonesia untuk meningkatkan standar lingkungan, sosial, tata kelola, serta tenaga kerja di sektor pertambangan negara.   

Matthew juga menyebutkan bahwa AS juga akan meningkatkan investasi infrastruktur baru melalui Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (Partnership for Global Infrastructure and Investments/PGII).   

Kedua pihak juga menekankan pentingnya melanjutkan kerja sama berkelanjutan dalam negosiasi Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity/IPEF).   

Selain itu, Indonesia juga memberi dukungan kepada AS sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation/APEC) yang akan diadakan di California pada November 2023.   

JETP merupakan komitmen dari International Partners Group (IPG) yang terdiri dari negara-negara anggota G7 yang beranggotakan AS, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia dan Kanada, serta Norwegia, dan Denmark untuk Indonesia. Sedangkan PGII merupakan upaya kolaboratif negara anggota G7 untuk membiayai proyek infrastruktur di negara berkembang.         

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement