EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei konsumen Juli 2023. Berdasarkan survei tersebut, mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat.
"Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2023 yang terjaga dalam zona optimis pada level 123,5," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (8/8/2023).
Dia menjelaskan, tetap kuatnya keyakinan konsumen pada Juli 2023 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE). Selain itu juga didorong dengan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap optimis.
IKE tetap terjaga antara lain didukung oleh optimisme pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang tetap kuat dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama yang meningkat. Sementara itu, IEK tetap kuat terutama pada Indeks Ekspektasi Penghasilan.
Survei tersebut juga memaparkan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Penghasilan Saat Ini masih terjaga dalam zona optimis. Meskipun begitu, indeks tersebut mengalami penurunan masing-masing sebesar 4,6 poin dan 5,4 poin menjadi 113,0 dan 119,7 pada Juli 2023.
Secara spasial, sebagian besar kota mencatat penurunan IKE. Penurunan terdalam IKE terjadi di Palembang sebanyak 14,8 poin. Lalu diikuti penurunan di Banjarmasin sebanyak 10,3 poin dan Makassar 8,7 poin.
Sementara itu, beberapa kota lainnya mencatat peningkatan IKE. Kenaikan IKE tertinggi terjadi di Mataram sebanyak 9,8 poin lalu diikuti Banten sebanyak 9,2 poin dan Padang sebanyak 6,8 poin.
Persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini terindikasi optimis meskipun menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks tercatat turun pada hampir seluruh kategori pendidikan, terdalam pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan sarjana. Jika menurut usia, ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini tercatat optimis pada seluruh kelompok usia responden.
Selanjutnya, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini dibandingkan enam bulan yang lalu menurun dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-2 juta. Berdasarkan kelompok usia, penurunan indeks terjadi pada sebagian besar kelompok usia responden, kecuali kelompok responden berusia 20-30 tahun.