Rabu 09 Aug 2023 12:05 WIB

Negara Lain Menghindar, Rusia Kesulitan Ekspor Biji-bijian

Pengiriman yang menurun menyebabkan biaya pemindahan gandum Rusia meningkat.

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Friska Yolandha
Seorang karyawan bekerja di gudang yang rusak sebagian di fasilitas biji-bijian di Pavlivka, Ukraina, Sabtu, 22 Juli 2023, setelah serangan rudal Rusia. Runtuhnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dan serangkaian serangan rudal di silo biji-bijian dan pelabuhan Ukraina telah membuat petani hanya memiliki sedikit pilihan untuk mengekspor biji-bijian mereka.
Foto:

Menurut data dari platform maritim Shipfix yang dikumpulkan dari ratusan pelaku pasar, sebagai tanda meningkatnya perburuan kapal oleh Rusia, permintaan untuk charter meningkat dua kali lipat menjadi 257 pada Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Data tidak menunjukkan berapa banyak permintaan yang dipenuhi, atau operator kapal mana yang terlibat.

Permintaan kapal naik 40 persen dari bulan Juni, dan kemungkinan akan meningkat lebih jauh seiring dengan semakin cepatnya musim ekspor. NORDEN Denmark dan dua kelompok pelayaran Barat lainnya yang menolak disebutkan namanya mengatakan, mereka berhenti bekerja dengan Rusia setelah invasi Ukraina pada Februari 2022.

Tanpa kesepakatan koridor Laut Hitam, Rusia dan Ukraina memperingatkan bahwa kapal yang menuju ke pelabuhan satu sama lain dapat diperlakukan sebagai target militer yang sah. Tiga sumber asuransi kelautan mengatakan, langkah tersebut merupakan pukulan lebih lanjut terhadap risiko perusahaan Barat.

Asuransi untuk kapal yang menuju ke pelabuhan Laut Hitam Rusia saat ini menelan biaya puluhan ribu dolar dengan premi tambahan setiap hari. Laut Hitam tetap menjadi area kritis untuk ekspor Rusia, sementara pengairan dari lokasi lain akan lebih rumit dan mahal.

Salah satu sumber pelayaran yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, operator kapal menetapkan biaya hingga 10 ribu dolar AS  setiap hari untuk kargo Rusia daripada kargo yang meninggalkan pelabuhan terdekat di Bulgaria dan Rumania, karena runtuhnya kesepakatan dan eskalasi di Laut Hitam.

Kepala urusan eksternal perusahaan asuransi kapal terkemuka NorthStandard, Mike Salthouse mengatakan, sejak Amerika Serikat dan Eropa memberlakukan sanksi, beberapa pedagang dan perusahaan asuransi khawatir pemilik manfaat akhir dari pelabuhan dan terminal Rusia dapat terhubung dengan individu yang terkena sanksi.

"Struktur kepemilikan tidak mudah terlihat dari uji tuntas rutin atau bahkan ditingkatkan," ujar Salthouse yang mengarah ke tingkat keengganan untuk terlibat dalam perdagangan Rusia.

Salthouse menyatakan, risiko lain adalah jika sebuah kapal perlu membeli bahan bakar dari Rusia. Situasi ini dapat menimbulkan masalah dengan penegak sanksi Barat sehingga lebih sulit untuk melakukan bisnis non-Rusia. Terminal Laut Hitam Rusia menangani sekitar 70 persen ekspor biji-bijian negara itu, termasuk pelabuhan Novorossiisk dan Taman.

 

"Tidak mudah untuk beralih ke perdagangan normal setelah itu," kata Salthouse.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement