Rabu 09 Aug 2023 17:11 WIB

Puan Terima Ketua Parlemen Laos di DPR, Sepakat Berantas Kejahatan Narkotika

Puan mendukung penuh keketuaan Laos di AIPA ke-45 tahun 2024

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ketua DPR RI sekaligus Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 Puan Maharani menerima kunjungan President of National Assembly of Laos, Xaysomphone Phomvihane. Dalam pertemuan bilateral itu, kedua pimpinan parlemen sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, termasuk dalam pemberantasan kejahatan transaksional.
Foto:

Puan berharap DPR dan Parlemen Laos dapat mendorong realisasi rencana-rencana tersebut, termasuk pada rencana kerja sama investasi pembangunan pabrik pupuk di Laos oleh BUMN Indonesia.

“Saya juga berharap, Parlemen Laos dapat memberi dukungan penuh sehingga tindak lanjut hal tersebut dapat segera diwujudkan. Dan untuk memperkuat kerja sama ekonomi, saya juga mendorong realisasi pembukaan akses penerbangan langsung antara Indonesia dan Laos,” tuturnya.

Menurut Puan, akses penerbangan langsung akan memperkuat konektivitas antar negara dan membuka peluang kerja sama di berbagai bidang. Khususnya di bidang ekonomi dan pariwisata.

Di sisi lain, Puan mengapresiasi pencapaian Laos dalam ketahanan energi, yang bersumber dari energi terbarukan. Laos diketahui muncul sebagai pemain kunci dalam energi baru terbarukan. Dengan lebih dari 70 bendungan yang beroperasi dan total kapasitas pembangkit sekitar 8.000 MW, negara itu telah mencapai kemajuan memenuhi kebutuhan energinya dari sumber air.

“Capaian tersebut menegaskan kontribusi Laos terhadap ketahanan energi dan tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara,” ujar Puan.

Indonesia sendiri siap menjalin kerja sama dengan Laos, seperti kerja sama PLN dengan Électricité du Laos. Puan menilai, Indonesia dan Laos dapat saling bertukar pengalaman dalam upaya pengembangan energi terbarukan.

“Saya mendorong kerja sama berupa pertukaran pengalaman, dan best practice dalam pengembangan sektor energi terbarukan. Saya berharap Indonesia dan Laos dapat menegaskan pentingnya transisi energi terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fossil dalam kebijakan domestik dan regional,” katanya.

Terkait hubungan politik, Puan mengatakan Indonesia dan Laos telah memberi kontribusi positif bagi stabilitas kawasan. Ia pun mengajak Parlemen Laos untuk selalu berkontribusi pada upaya terjaganya stabiltas dan keamanan di kawasan.  

“Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan SDM Pertahanan Laos. Hal tersebut ditandai dengan keterlibatan Perwira Angkatan Bersenjata Laos dalam mengikuti pendidikan di Indonesia,” ucap Puan.

Cucu Bung Karno itu meminta Parlemen Laos agar dapat mendorong Pemerintahannya untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan. Apalagi, kata Puan, Laos tertarik untuk membeli pesawat dan alutsista pertahanan mereka dari Indonesia.

“Kiranya Parlemen Laos dapat mendorong tindak lanjut pembelian pesawat terbang yang diproduksi Indonesia, yang diminat Pemerintah Laos,” ujarnya.

Puan kemudian membicarakan mengenai kerja sama penegakan hukum. DPR RI dan Parlemen Laos pun sepakat untuk memperkuat komitmen terhadap pemberantasan kejahatan transnasional, seperti memberantas tindak pidana narkotika yang dinilai sangat penting dalam mendukung terwujudnya kawasan ASEAN yang aman, stabil, dan sejahtera.

Kondisi geografis Laos yang berbatasan dengan Thailand dan Myanmar memperbesar potensi penyelundupan dan perdagangan gelap narkotika di wilayah ASEAN. Wilayah luas golden triangle sebagai penghasil opium itu berdampak produk narkotika tersebar ke berbagai negara.

 “Saya mendorong peningkatan kerja sama bilateral untuk mengatasi kejahatan narkotika tersebut. Kerja sama yang dimaksud antara lain pertukaran dokumen, materi dan informasi hukum yang bersifat publik dan kerja sama teknis dalam penanganan kejahatan lintas negara,” tutur Puan.

Puan juga mendorong Parlemen Laos untuk mendukung pengesahan ASEAN Extradition Treaty atau Perjanjian Ekstradisi ASEAN yang disepakati kedua negara.

“Saya berharap akan dukungan Laos untuk pengesahan ASEAN Extradition Treaty dalam pertemuan ASEAN yang membahas hal tersebut,” ucapnya.

Pada pertemuan pun turut dibahas mengenai peningkatan hubungan antar-masyarakat Indonesia dan Laos. Penguatan hubungan people to people itu dapat dilakukan melalui kerja sama pendidikan dan kebudayaan.

 “Pelajar-pelajar dari Laos, termasuk mahasiswa dapat mengenal lebih dekat kebudayaan Indonesia melalui jalur Pendidikan di Indonesia. Sebaliknya, pelajar dari Indonesia dapat mengunjungi Laos untuk mengenal lebih dekat kebudayaan di sana,” jelas Puan.

Puan juga mendukung penguatan kerja sama pariwisata Indonesia dan Laos, salah satunya pada objek wisata Candi karena kedua negara memiliki kesamaan dalam potensi wisata itu.

“Karenanya kedua negara dapat bekerja sama dalam mempromosikan wisata dan pemeliharaan candi,” ungkapnya.

Di akhir bilateral meeting, Puan berharap agar pertemuan hari ini dengan pembicaraan yang cukup produktif dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia dan Laos.

“Saya berharap RI dan Majelis Nasional Republik Demokrasi Rakyat Laos terus saling mendukung di masa depan,” ucap Puan.

Sementara itu, Ketua Parlemen Laos Xaysomphone Phomvihane menyatakan merasa terhormat bisa berkunjung ke Gedung DPR. Ia juga berharap agar Indonesia dan Laos memperbanyak peluang kerja sama melalui kunjungan antar negara.

“Ibu Ketua dan saya melakukan pembicaraan secara bersahabat dan hangat sebagai kedua negara sahabat. Kami saling terbuka berdiskusi, memperbaharui fokus kerja sama yang semakin luas,” ungkap Phomvihane.

Phomvihane pun memastikan siap mendukung kerja sama Indonesia dan Laos dalam hal energi terbarukan dan peningkatan perdagangan maupun investasi kedua negara.

 

“Saya harapkan Parlemen dapat mendorong itu semua agar semakin banyak terealisasikan. Kami juga berterima kasih atas komitmen Ibu Puan yang bersedia untuk bertukar pengalaman dalam penyelenggaraan AIPA ke-45 di Laos nanti,” tuturnya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement