Selasa 15 Aug 2023 09:34 WIB

IHSG Diprediksi Variatif Seiring Rilis Neraca Perdagangan

Pergerakan IHSG hari ini seiring rilis data neraca perdagangan RI periode Juli 2023.

Red: Fuji Pratiwi
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/8/2023) diprediksi bergerak variatif seiring dengan rilisnya neraca perdagangan Indonesia periode Juli 2023.

IHSG dibuka melemah 7,24 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.902,93. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,50 poin atau 0,15 persen ke posisi 967,16.

Baca Juga

"IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif dalam rentang 6.840 sampai 6.930," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan data neraca perdagangan Juli 2023, yang diperkirakan akan mencapai surplus 2,66 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau lebih rendah dibandingkan Juni 2023 yang sebesar 3,45 miliar dolar AS

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kinerja APBN hingga Juli 2023 terjaga positif, tercermin dari surplus sebesar Rp 153,5 triliun atau 0,72 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto). Dari sisi keseimbangan primer juga mencatat surplus sebesar Rp 394,5 triliun.

Realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.614,8 triliun atau 65,6 persen dari target penerimaan negara pada 2023 yang sebesar Rp 2.463 triliun, dan naik 4,1 persen dibandingkan periode yang sama 2022. Sedangkan, belanja negara terealisasi Rp 1.461,2 triliun atau tumbuh 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mana pendapatan dan belanja negara tumbuh positif dan solid dalam menjaga pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Dari mancanegara, harga produsen di Amerika Serikat (AS) naik 0,3 persen month to month (mtm) pada Juli 2023, atau kenaikan terbesar sejak Januari 2023, dan di atas perkiraan pasar 0,2 persen.

Dari Asia, People's Bank of China (PBoC) atau Bank Sentral China mencatat penyaluran kredit baru hanya sebesar 345,9 miliar yuan atau setara 47,80 miliar dolar AS pada Juli 2023, turun 89 persen (mtm) dari Juni 2023.

PBoC telah memangkas suku bunga acuan kredit (LPR) satu tahun pada Juni 2023 sebesar 10 basis poin ke level 3,55 persen, ini pengurangan pertama dalam 10 bulan terakhir, namun masih belum dapat mendongkrak penyaluran kredit baru di China.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 276,00 poin atau 0,86 persen ke 32.335,90, indeks Hang Seng melemah 109,94 poin atau 0,59 persen ke 18.663,60, indeks Shanghai menguat 1,24 poin atau 0,04 persen ke 3.179,67, dan indeks Straits Times menguat 11,59 poin atau 0,36 persen ke 3.259,29.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement