John pun menjelaskan bahwa prioritisasi rencana kerja menjadi salah satu strategi utama perusahaan untuk mencapai target produksi migas di tahun 2023.
“Menghadapi tantangan mature field & aging facilities, PHI terus mendorong strategi lainnya berupa optimasi fasilitas produksi. Peningkatan biaya produksi dan operasi diimbangi dengan optimasi biaya yang dapat dicapai melalui peningkatan sinergi melalui borderless strategy,” imbuhnya.
Selanjutnya, John Anis pun memaparkan strategi monitoring yang akurat terhadap berbagai persiapan dan eksekusi proyek untuk menghadapi berbagai tantangan, khususnya di tengah dinamika harga minyak dan gas yang tidak dapat kita kendalikan.
“Kemampuan kita mengelola keekonomian proyek hulu migas dengan memastikan eksekusi yang efektif dan tepat waktu akan menentukan keberhasilan Perusahaan,” pungkasnya.
PT Pertamina Hulu Indonesia merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang dinakhodai oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHI mengelola operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (environment, social, governance) di Regional 3 Kalimantan.
Tahun 2022 lalu, melalui anak perusahaan dan afiliasinya, PHI mencatatkan produksi minyak sebesar 57,8 ribu barel minyak per hari (MBOPD) produksi gas sebesar 668,3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).