Negara-negara lain telah mengambil langkah serupa untuk memacu komitmen manufaktur kendaraan listrik. Indonesia contohnya yang menawarkan pengurangan bea masuk dari 50 persen menjadi nol bagi pembuat kendaraan listrik yang merencanakan investasi, sebuah langkah yang tampaknya bertujuan untuk menarik produsen kendaraan listrik Cina dan Tesla.
Tesla pertama kali mencoba memasuki India pada 2021 dengan mendorong para pejabat untuk menurunkan pajak impor 100 persen untuk kendaraan listrik. Tahun lalu, pembicaraan antara Tesla dan pemerintah India gagal ketika para pejabat menyampaikan perusahaan tersebut harus berkomitmen terlebih dahulu pada manufaktur lokal.
Baru-baru ini, Tesla mengatakan kepada pejabat India bahwa mereka ingin mendirikan pabrik lokal dan membuat kendaraan listrik baru dengan harga sekitar 24 ribu dolar AS atau sekitar 25 persen lebih murah daripada model awal saat ini, baik untuk pasar India maupun ekspor.
Eksekutif senior kebijakan publik dan pengembangan bisnis Tesla, Rohan Patel, dalam beberapa pekan terakhir telah bertemu dengan para pejabat tinggi India. Pun dengan Perdana Menteri Narendra Modi yang mengadakan pembicaraan dengan CEO Elon Musk pada Juni.
Salah satu sumber mengatakan Tesla mengatakan kepada pejabat India bahwa pabrik potensial di India dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada 2030. Di luar Amerika Serikat, Tesla saat ini memiliki pabrik di Shanghai yang merupakan pabrik terbesarnya di dunia dan satu lagi di Berlin, Jerman. Tesla juga sedang membangun pabrik baru di Meksiko yang akan fokus pada platform kendaraan listrik pasar massal baru yang menurut Musk akan memangkas biaya bagi konsumen.