Awal 1990-an, Grup Mantrust bangkrut, yang membuat distribusinya seret. Namun, itu tidak menyurutkan niat PepsiCo merengkuh pasar bisnis minuman ringan di Indonesia. Pada Oktober 1993, perusahaan AS itu meneken kerja sama dengan Grup Salim untuk menjadi pemegang lisensi baru produksi Pepsi dan beberapa merek minuman lain.
Sebagai bagian kerja sama, pada 22 Desember 1993 didirikan PT Pepsi-Cola Indobeverages, dengan pabrik yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat, serta Semarang, Jawa Tengah. Selain Pepsi dan beberapa merek minuman soda, PT Pepsi-Cola Indobeverages juga memproduksi merek Tekita, Gatorade, Sting, Tropicana Twister, dan Fruitamin.
Pada September 2013, 49 persen saham PepsiCo di PT Pepsi-Cola Indobeverages diakuisisi oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage/IASB dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur/AIBM (perusahaan patungan Indofood CBP-Asahi Breweries). Perusahaan pun berganti nama menjadi PT Prima Cahaya Indobeverages.
Pada 29 Juni 2018, perusahaan di-merger bersama dengan PT IASB dan PT Buana Distrindo ke dalam PT AIBM. Hal ini membuat produksi Pepsi, 7 Up, Mirinda dan produk lainnya beralih ke PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (nama baru AIBM).
Namun, semakin lama, pemasaran produk-produk minuman PepsiCo di Indonesia terkesan kurang diseriusi oleh Indofood dengan banyak menghilang di pasaran. Akhirnya, pada 2019, kontrak PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dengan PepsiCo berakhir dan tak dilanjutkan. Kini, kehadiran kembali Pepsi dan pembangunan pabrik barunya di Indonesia akan segera diumumkan.