EKBIS.CO, JAKARTA -- Indodax menyarankan investor mulai melakukan investasi bitcoin secara rutin melalui metode Dollar Cost Averaging (DCA) menjelang halving bitcoin pada 2024.
"Jika mengurangi reward blok, halving akan membatasi jumlah bitcoin baru yang masuk ke pasar. Pada saat pasokan baru berkurang dan permintaan tetap tinggi bahkan meningkat, hal ini akan mendorong kenaikan harga bitcoin," kata CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Dollar cost averaging (DCA) merupakan sebuah strategi berinvestasi kripto secara rutin di mana seorang investor dapat secara teratur membeli aset kripto dengan jumlah yang tetap pada jadwal yang ditentukan sebelumnya, terlepas dari harga aset tersebut pada waktu pembelian
Dengan menerapkan teknik DCA, investor dapat membeli banyak aset ketika harga rendah dan membeli lebih sedikit ketika harga cenderung tinggi. Hal tersebut menciptakan rata-rata harga pembelian yang lebih rendah daripada membeli semua pada satu waktu tertentu.
Peristiwa halving bitcoin berlangsung setiap empat tahun sekali dan selanjutnya akan jatuh pada 2024. Halving bitcoin mengurangi tingkat pembuatan koin baru sehingga akan menurunkan jumlah pasokan baru yang tersedia. Saat pasokan baru berkurang, sementara permintaan tetap tinggi atau bahkan meningkat, harga bitcoin cenderung naik.
Halving day pertama kali dilakukan pada 2012 dengan kenaikan hingga kurang lebih 9.800 persen pada all-time-high pada 2013. Sementara halving day kedua yang terjadi pada 2016 dengan kenaikan hingga 3.000 persen pada all-time-high di 2017. Lalu halving day ketiga yang terjadi pada 2020 dengan kenaikan hingga kurang lebih 700 persen pada all-time-high di 2021.
Oscar menuturkan 2023 merupakan momen yang tepat untuk akumulasi portofolio kripto karena saat ini harga cukup rendah. Fenomena itu terjadi karena sejak 2022 hingga saat ini, aset kripto sedang mengalami fase bearish, kondisi umum yang terjadi setelah bitcoin mencapai level tertinggi dalam sejarahnya.