EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan kontribusi sektor industri furnitur bisa kembali meningkat dan memberikan kontribusi besar bagi sektor manufaktur.
Dilihat sejak beberapa tahun lalu, tren kontribusi sektor industri furnitur menurun. "Kami harapkan ke depan, hingga tahun 2029, sektor ini dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap sektor manufaktur guna meningkatkan PDB nasional," kata Agus dalam keterangan di Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Agus dalam pembukaan Musyawarah Nasional Ke-3 Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) di Jakarta, Rabu (30/8/2023), mengatakan, pada 2022, sektor ini berkontribusi sebesar 50,3 persen terhadap PDB nonmigas, sementara industri furnitur memberikan kontribusi sebesar 1,3 persen dengan nilai kinerja mencapai 2,5 miliar dolar AS. Pada 2023, sampai bulan Juni nilai ekspor furnitur dan kerajinan mencapai 1,1 miliar dolar AS.
Selain terus meningkatkan pasar ekspor, pelaku industri furnitur juga diharapkan agar tidak meninggalkan pasar dalam negeri. Caranya, dengan inovasi-inovasi produksi yang lebih sesuai dengan karakteristik dan permintaan dalam negeri.
Semakin tingginya kesadaran lingkungan dari konsumen furnitur diharapkan dapat memacu pelaku industri untuk terus melakukan perbaikan. Dengan begitu, industri furnitur bisa lebih efisien, memiliki sumber dari bahan baku lestari, dan ramah lingkungan.
"Industri furnitur juga diharap menerapkan ekonomi sirkular yang berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca, dan menghasilkan produk berbasis eco design," kata Agus.