EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah terus mendorong digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ditargetkan, sebanyak 30 juta UMKM bisa masuk ekosistem digital pada 2024. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menyebutkan, sampai Agustus 2023, sebanyak 22,81 juta UMKM sudah masuk atau onboarding ke berbagai platform digital.
Kementerian, kata dia, juga terus mencari aplikasi digital yang lebih relevan terhadap UMKM. "Terutama yang mikro, kita ingin dorong platform lokal," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta yang dipantau Republika, Senin (4/9/2023).
Menurutnya, platform digital berskala lokal akan lebih relevan bagi UMKM. Teten menjelaskan, jika usaha masyarakat yang berskala mikro terhubung ke platform digital berskala nasional, maka usaha tersebut akan kesulitan bertahan karena produksinya yang kecil.
Perlu diketahui, digitalisasi UMKM merupakan salah satu dari delapan capaian program prioritas Kemenkop pada 2023. Teten memaparkan, capaian lainnya meliputi realisasi kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 149,9 triliun, mendata 9,08 juta UMKM berdasarkan nama dan alamat, serta membangun pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Kemenkop juga menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 1,03 triliun ke koperasi dan UMKM," tuturnya.
Kemenkop, lanjut dia, turut memperluas kemitraan UMKM dengan perusahaan di BUMN maupun swasta. Ia menyebutkan, saat ini baru tujuh persen atau sekitar 242 ribu UMKM yang bermitra dengan 23 BUMN dan tujuh usaha besar. Kemenkop, kata dia, juga menjalankan lima pilot project atau proyek pendahuluan subsidi solar untuk para nelayan, serta mengefektifkan 40 persen belanja pengadaan barang/jasa pemerintah.
Teten mengatakan, kementerian merealisasikan 50,76 persen dari anggaran Kemenkop untuk 2023. Nominalnya sebesar Rp 1,32 triliun setelah dikurangi automatic adjustment (AA). Automatic adjustment merupakan kebijakan pencadangan belanja kementerian/lembaga diblokir sementara yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).