Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan terutama di kalangan pemuda dan pelajar. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan generasi muda menjadi salah satu sasaran prioritas edukasi keuangan masif yang dilakukan OJK.
"Kami hadir di sini untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada adik-adik mahasiswa kita. Agar memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang baik dan terhindar dari penipuan investasi atau aktivitas keuangan ilegal dan bijak menggunakan produk jasa keuangan sehingga memberikan manfaat dan tidak menyusahkan generasi muda kita,” kata Friderica dalam edukasi keuangan bertajuk Perencanaan Keuangan Dan Investasi Yang Bijak Untuk Menyiapkan Masa Depan Generasi Muda Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Jumat (8/9/2023).
Friderica berpesan setiap mahasiswa dengan apapun jurusan ilmu yang dipelajarinya harus memiliki pemahaman yang bagus mengenai sektor jasa keuangan. Sebab, kata dia, kepandaian itu akan mendampingi dia seumur hidup.
"Apapun profesinya walaupun punya penghasilan yang baik tapi jika tidak bisa mengelola keuangan atau terkena skema penipuan akan berpengaruh kepada kehidupan dia dan masa depannya. Masa depan yang harusnya cemerlang jadi terganggu karena terjerumus hal seperti itu,” ungkap Friderica.
Friderica juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menghindari dan tidak mengikuti gaya hidup Fear of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO) yang berkembang di kalangan anak muda. Friderica menegaskan, gaya hidup tersebut justru banyak menjerumuskan pada kehidupan yang penuh masalah.
Selain itu, Friderica juga meminta para mahasiswa berhati-hati pada setiap penawaran produk jasa keuangan. Khususnya dengan mencermati legalitas dan tingkat suku bunga yang logis serta profil risiko yang melekat pada setiap produk keuangan.