EKBIS.CO, JAKARTA -- Anak perusahaan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yaitu PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) menandatangani perjanjian pendahuluan atau Heads of Agreement (HOA) dengan PT Pertamina (Persero) dalam rangka memastikan kebutuhan pasokan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) baru milik AMNT.
Corporate Secretary AMMN Vemmy Febrianti dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (20/9/2023), mengatakan, perjanjian pendahuluan tersebut untuk mendukung kebutuhan energi atas operasional smelter tembaga yang dibangun oleh anak perusahaan AMMN, yaitu PT Amman Mineral Industri (AMIN).
"Dampak penandatanganan HOA yaitu kepastian pasokan LNG PLTGU AMNT, untuk mendukung kebutuhan energi untuk operasional fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia, perluasan pabrik pengolahan (processing plant), dan penambangan Fase 8," ujar Vemmy.
Laporan informasi atau fakta material tersebut sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
Sebelumnya, AMNT mulai membangun PLTGU berkapasitas 450 megawatt (MW), yang terdiri dari penambangan, pengolahan, hingga operasional smelter yang saat ini sedang dibangun. PLTGU Amman dirancang dengan konfigurasi dua blok, yang terdiri dari tiga generator turbin gas, tiga generator uap pemulihan panas, dan satu turbin uap, yang akan menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bahan bakar batubara berkapasitas 120 MW, yang saat ini menyuplai listrik untuk operasional perusahaan tersebut.
Sementara itu, smelter tembaga yang akan dibangun oleh Amman Mineral Industri memiliki kapasitas input sebesar 900 ribu ton konsentrat per tahun yang akan dihasilkan oleh tambang Batu Hijau dan Proyek Elang yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).